Sun. Dec 22nd, 2024

GoHappyLive.com, JAKARTA- Awali tahun baru 2019, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) semakin memperkuat penggunaan teknologi digital guna memberikan kemudahan layanan berdonasi bagi masyarakat Indonesia yang gemar membantu dan menolong sesama. Kali ini  bersama platform GotongRoyong.in, Baznas  mengembangkan inovasi berdonasi tanpa menggunakan uang.

 

Melalui platform yang digagas 3 mahasiswa Universitas Indonesia, yakni Muhammad Radhiyan Pasopati Pribadi, Luthfi Abdurrahim dan Mutsla Qanita, kini memungkinkan setiap orang menunjukkan kepedulian terhadap sesame yang sedang tertimpa musibah atau hidup dibawah garis kemiskinan.

Dimana melalui GotongRoyong.in, masyarakat bisa melakukan donasi bantuan dengan mudah tanpa perlu  menggunakan uang. Cukup dengan hanya  menonton video yang ada  pada platform  maka secara otomatis sudah memberikan donasi.

Direktur Utama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Arifin Purwakananta, mengatakan, BAZNAS terus berinovasi, menggunakan setiap potensi dan perkembangan teknologi yang ada untuk memberikan kemudahan layanan berdonasi bagi masyarakat Indonesia yang gemar membantu dan menolong sesamanya.

“Tahun ini kami ingin semakin kreatif  dengan teknologi digital. Karena hanya dengan  mengikuti perkembangan teknologi  kita dapat   mengembangkan inovasi memberikan layanan kemudahan berdonasi. Masyarakat bisa melakukan donasi bantuan dengan mudah tidak perlu menggunakan uang, hanya dengan menonton video yang ada di platform tersebut yang sama saja dengan kita berdonasi,” katanya.

Sementara itu, CEO GotongRoyong.in, Muhammad Radhiyan Pasopati Pribadi bercerita  hal yang menginspirasinya  melahirkan platform ini bersama dua rekannya lantaran sebagai mahasiswa seringkali terkendala uang ketika ingin menyumbang dalam  bentuk uang.

“Padahal sebagai mahasiswa kami juga memiliki kepedulian tinggi untuk berbagi. Tantangan terbesarnya  bagaimana agar dengan ketukan di gadget kita dapat berdonasi ,” ungka[ Radhiyan.

Singkat cerita ketika Radhiyan mengungkapkan impiannya itu, ternyata kedua rekannya  sama-sama memiliki kegelisahan yang sama.

“Lalu saya, Luthfi dan Mutsla berkolaborasi membuat platform ini. Platform ini kami buat secara transparan agar semua pihak yang selama ini enggan berdonasi  jadi mau  berdonasi. Karena ada 3 alasan kenapa orang enggan berdonasi. Pertama karena tidak percaya, tidak punya uang dan tidak adanya transparansi dari pihak yang menggumpulkan donasi. Nah kita coba  untuk menjawab keengganan orang itu dengan GotongRoyong.in ini. Kami sejak awal mengajak kerjasama dengan Baznas karena lembaga zakat yang terpercaya,” papar Radhiyan, bersemangat.

Radhiyan berharap kerjasama dengan Baznas  semakin  meningkatkan kesadaran masyarakat tentang membantu sesama, terlebih berdonasi melalui GotongRoyong.in sangatlah mudah, hanya dengan menontom video sudah sama dengan berdonasi.

“Jadi jaman now itu  berdonasi tidak melulu dengan uang. Kini jamannya donasi dengan memakai kuota,” urai Radhiyan, sembari tersenyum.

Ditambahkan Radhiyan saat ini platform donasi ini didirikan  di bawah naungan Lab Reliable Sofware Engineering (RSE) Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) UI.  Namun ke depannya, Radhiyan berharap mereka dapat lebih independent.

Bagi  masyarakat  yang ingin berdonasi, hanya perlu mengunjungi alamat website GotongRoyong.in, pilih donasi bekerja sama dengan BAZNAS, lalu pilih Donasi Gratis.

“Kemudian masyarakat akan diarahkan ke halaman yang berisikan video berdurasi 10 detik, tontom video hingga selesai, dan selamat, anda sudah berdonasi dan ikut meringankan beban saudara-saudara kita,” kata Radhiyan, lagi.

Sementara Arifin menambahkan, belakangan ini, bencana alam beberapa kali terjadi di Indonesia, mulai gempa di Lombok, gempa tsunami di Palu, tsunami di Banten dan Lampung, hingga longsor di Sukabumi. Donasi yang terkumpul dari masyarakat di platform tersebut akan disalurkan melalui BAZNAS, untuk membantu para korban bencana.

“Baznas  selalu pro aktif ketika terjadi kebencanaan. Baznas  ikut melakukan proses evakuasi pencarian korban, membuka layanan kesehatan, pendistribusian logistik, pembangunan hunian sementara (Huntara) dan lain-lain. Program recovery Baznas di daerah bencana juga dilakukan mengedepankan aspek ekonomi, karena setiap terjadi bencana, pasti muncul kemiskinan baru, untuk itu BAZNAS hadir melayani masyarakat yang menjadi korban,” pungkas Arifin.

 

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *