Sun. Dec 22nd, 2024

GoHappyLive. Com, JAKARTA–Pandemi Covid -19 yang sudah berjalan setahun lebih  butuh perubahan perilaku masyarakat dunia untuk beralih menjadi epidemi global. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan dari  sisi positifnya  pandemi Covid-19 telah berkontribusi besar terhadap perubahan perilaku di masyarakat terutama yang berkaitan dengan kebersihan.

 

 

Hal ini diserukan Menkes Budi Gunadi Sadikin saat menjadi keynote speaker pada  Giant Webinar dengan topik “ One Year Living With Covid-19, What Next?” yang diselenggarakan oleh RS Premier Bintaro bekerjasama dengan IKAMARS Pusat, Kemenkes RI, Pertamina IHC, RSCM, IDI Minggu , 14/3 kemarin.

Budi mengatakan, pandemi Covid-19 butuh waktu yang lama untuk menjadi epidemi. Meski demikian, pandemi memunculkan terjadinya perubahan perilaku yag masif di masyarakat terutama yang berkaitan dengan kebersihan.

“Perubahan perilaku harus dilakukan oleh masyarakat dimana peran guru dan ibu menjadi dominan,” ungkapnya.

Merujuk pada ketetapan WHO, ada 4 pilar yang patut dilakukan guna merespon terhadap pandemi.

Pertama, perlu adanya public health system. Menkes mengatakan peran Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) sangat penting dalam perubahan perilaku masyarakat.

Rumus mengatasi pandemi adalah bagaimana menurunkan laju penularan. Kedua, harus serius, disiplin dan berbasis data.

“Berdasarkan data empiris, dari 1000 yang tertular, 800 akan sembuh sendiri. Ketiga, lakukan vaksin secepat mungkin terutama untuk lansia dan tenaga kesehatan. Keempat, sasar orang yang sakit dan mereka harus ditangani dengan baik.  Oleh karena itu kita harus bikin standar perilaku yang baru. Teman-teman FKM memimpin perubahan perilaku publik.” urainya.

Direktur Utama RS Premier Bintaro dr Martha Siahaan, MARS MHKes

Begitu pula Dekan Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof Dr Sabarinah menyebut pengendalian Covid-19 dapat dilakukan dengan pendekatan pentahelix dan diperlukan kolaborasi yang nyata.

Sementara Direktur Utama RS Premier Bintaro dr Martha Siahaan, MARS MHKes mengatakan, Rumah Sakit Premier Bintaro menerapkan standar tinggi dalam mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah sakit.

“Persona di rumah sakit yang meliputi pasien, staf rumah sakit, staf tenant dan pengunjung memiliki risiko terpapar Covid-19. Padahal rumah sakit semestinya menjadi tempat untuk berobat dan mendapatkan perawatan medis bagi pasien. Keempat komponen ini beresiko terpapar bahkan terinfeksi penyakit menular saat berada di rumah sakit, “jelas dr. Martha.

Kondisi ini dikatakan dr Martha lagi  disebut sebagai Infeksi Nosokomial atau yang dikenal sebagai “Hospital Acquired Infections” (HAIs).

Sehingga pelayanan kepada pasien, keluarga dan masyarakat dapat tetap diberikan tanpa mengesampingkan prosedur sehingga dapat hidup berdampingan dengan pandemi secara baik.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *