Sun. Dec 22nd, 2024

Sandiaga Uno: Brand Lokal Bisa Ekspor Produksi Fesyen Ke Luar Negeri, Nina Nugroho Harus Ambil Peluang Ini!

GoHappyLive com,JAKARTA – Selama dua tahun pandemic Covid menguasai dunia, termasuk Indonesia, perekonominan menjadi kacau balau dan UMKM Indonesia pun menjadi terpuruk. Namun kedatangan tahun baru 2022, diharapkan bisa membuat ekonomi bisa terus bertumbuh.

 

 

Program kerja yang diusung Kemenparekraf dan Sandiaga Uno, ditambah munculnya gerakan #akuberdaya yang diinisiasi Nina Septiana memperlihatkan adanya titik cerah dan munculnya moment kebangkitan UMKM Indonesia.

Pada event Evapora Talk Series 35 yang digelar baru-baru ini dengan mengangkat tema cerdas ‘Kebangkitan UMKM Indonesia’, hadir sebagai narasumber antara lain Sandiaga Uno Menteri Parwisata dan Ekonomi Kreatif, DR Indrawan Nugroho Founder & CEO CIAS, Nina Septiana, Inisiator gerakan #akuberdaya sekaligus CEO & Co Founder Nina Nugroho dengan host Arisdiansyah, Sam Ipoel, Ircham Surahman .

Dalam sambutannya, Nina Septiana menyebut, gerakan #akuberdaya berhasil mengajak Mas Menteri Kemenparekraf hadir berbagi informasi, agar bisa sama sama memberi motivasi dan sama-sama bangkit kembali, melalui berbagai platform pembelajaran yang sudah difasilitasi Evapora bekerja sama dengan Gerakan #akuberdaya.

Nina Septiana menyebut, sejak gerakan #akuberdaya dirilis di Jakarta, pada 24 September 2021, ada mimpi besar yang ingin ditujunya, yakni melejitkan keberdayaan perempuan Indonesia dan juga UMKM Indonesia.

Nina berharap gerakan #akuberdaya bisa menjadi sebuah gerakan yang sustainable, konsisten, yang bisa mengangkat harkat,martabat dan perekonomian bangsa Kita.

“Pada akhirnya gerakan ini bisa memperbaiki kondisi bangsa dan negara. Doakan agar gerakan #akuberdaya bisa terus menjadi bagian yang bisa terus melejitkan keberdayaan UMKM Indonesia,” tuturnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyoroti industri kreatif Indonesia yang dapat melompat lebih tinggi lagi. Bahkan dengan talenta dan kemampuan yang dimiliki pelaku industri, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemain dunia industri fesyen.

“Fesyen sekarang sudah berbeda dengan zaman dahulu, terutama dalam hal desain sudah sangat nyaman, bentuknya juga unik, kreatif dan ini akan mendorong fesyen kita terus bertumbuh. Karena itu, industri fesyen bisa menjadi pemain utama dalam ekspor industri kreatif Indonesia,” kata Sandiaga.

Pada kesempatan tersebut, Sandi pun mendorong Nina Septiana, selaku pemilik brand Nina Nugroho untuk mengambil kesempatan mengekspor produk fesyen ke luar negeri.

“Dengan kualitas yang sudah sangat baik, Mbak Nina Nugroho harus mengambil peluang ini. Saya yakin sangat bisa,” pesan Sandiaga Uno.

Sandiaga juga mengingatkan bahwa dalam setiap bisnis itu ada up and down-nya, dimana 7 dari 10 usaha itu akan mengalami goncangan pada tahun pertama.

“Untuk itulah, pemerintah harus bisa hadir dengan waktu yang tepat. Kehadiran pemerintah bisa dalam berbagai bentuk, seperti pendampingan, monitoring, kemudahan dalam hal izin usaha, bantuan pemasaran, membangun eksosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM hingga membantu aksesibility kebutuhan modal bagi UMKM,” jelas Sandiaga.

Menurut Sandiaga, tahun 2022 merupakan tahun kebangkitan bagi UMKM pasca dihantam pandemi Covid-19.
Terbukanya peluang usaha tersebut beriringan dengan makin terbukanya lapangan kerja khususnya pada 17 subsektor kreatif dan 13 subsektor pariwisata.

“Penanganan pandemi sudah semakin membaik meski sekarang ada omicron,” tegasnya.

Ada tiga rumus yang harus dipegang oleh pelaku industri kreatif untuk bisa tumbuh menjadi lebih baik lagi pasca pandemi ini, yakni Gercep, Geber dan Gaspol. Tiga motto ini kata Sandiaga menjadi kunci penting agar industri kreatif Indonesia mampu tumbuh signifikan dan menjadi pemain dunia.
Selanjutnya pembicara DR. Indrawan Nugroho mengatakan walaupun masih ada ancaman Omnicron, secara infrastruktur, secara market, pasar sudah terbuka.

Indrawan menyebut, saat ini yang diperlukan adalah mau dengan cepat menangkap peluang secara tepat. Tentu saja bukan kecepatan yang sporadis, tetapi cepat yang tepat sasaran. Karena kalau serabutan menangkap peluang, tetapi kita tidak mampu men-deliver, akhirnya bisa buntungdibanding untungnya.

“Speed is a key. Kecepatan adalah kunci, tetapi sekali lagi, harus tepat sasaran, ibarat burung elang yang terbang dengan cepat di udara, dan bisa menangkap ikan di laut! Maka di tahun baru ini jadilah Elang yang siap menukik tajam, mengambil setiap peluang,” ujar DR. Indrawan.

Indrawan menambahkan, syarat utama seorang entrepreneur, sejatinya adalah harus memiliki optimisme yang kuat.

“Jika tidak punya itu, lebih baik jadi pegawai dan bekerja di instansi. Dan hidup secara aman! Sementara enterprenuer akan selalu menghadapi tantangan yang terus menerus!”

Lebih lanjut ia menyebut, menjadi pengusaha harus punya semangat seperti kecoa.

“Berkali-kali diinjak, tetap bisa lari dan hidup. Jadi semangat enterprenuer itu harus mirip kecoa!,” pungkasnya.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *