Sun. Dec 22nd, 2024

Marak Gagal Ginjal Pada Anak, Kata Pakar Waspadai Jajanannya!

GoHappyLive.com, JAKARTA – Gagal ginjal akut (Acute Kidney Injury) misterius yang menimpa 152 anak di Indonesia, perlu diwaspadai oleh berbagai pihak, termasuk pelaku industri makanan dan minuman.

 

 

Menurut pemerhati kesehatan, apt Drs Julian Afferino, MS, ia tidak yakin penyebab terjadinya kasus gagal ginjal akut di Indonesia disebabkan oleh sirup parasetamol.

Selama ini beredar informasi bahwa pelarut yang digunakan dalam sirup parasetamol, yaitu poli etilen glikol (PEG) mengandung bahan pengotor yakni etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG), itu dikarenakan sintesis PEG berasal dari polimerisasi EG dengan bantuan katalis asam atau basa, sehingga PEG sebagai produk akhir ada kemungkinan masih mengandung EG/DEG. Kedua bahan pengotor tersebut diyakini sebagai penyebab terjadinya AKI.

BPOM bahkan tidak mengijinkan obat yang mengandung etilen glikol (EG) dan Dietilen glikol (DEG) dalam obat-obatan yang beredar di Indonesia saat ini.

Dikatakan oleh Julian, selama ini parasetamol sirup tidak pernah menimbulkan masalah.

Data yang ada untuk kasus gagal ginjal akut ini sifatnya acak, sehingga belum bisa disimpulkan kalau penyebabnya parasetamol sirup.

Parasetamol sirup itu sendiri mengandung parasetamol (asetaminofen) sebagai bahan aktif berkhasiat dan selama ini terbukti aman selama digunakan sesuai dosis yang direkomendasikan. Untuk orang dewasa batas aman penggunaan parasetamol adalah 4 gram/hari dalam dosis terbagi dan rekomendasi penggunaan parasetamol adalah 2 g/hari dan bila perlu saja (3-4 x 500 mg), setidaknya dalam rentang waktu 8 jam. Sedangkan untuk dosis anak-anak akan disesuaikan dengan berat badan atau usia, yang mana hal ini sudah diketahui oleh semua apoteker yang berpraktik. Maka dari itu biasakan berkonsultasi dengan apoteker sebelum menggunakan obat.

Menurut Julian, dosis toksik dietilen glikol adalah 0,14 mg/kg BB dan dosis mematikan antara 1,0 dan 1.63 g/kg berat badan (BB) . Dietilen glikon lebih toksik dari etilen glikol dan bersifat toksik pada manusia hanya dalam dosis besar.

Dengan demikian sirup parasetamol tidak bisa serta merta dikatakaan sebagai penyebab terjadinya gagal ginjal akut pada anak, dan belum bisa dipastikan juga jika EG atau DEG sebagai penyebabnya.

‘’Ada kemungkinan konsumsi anak-anak terhadap makanan dan minuman yang beredar di pasaran patut dicurigai berkontribusi dalam kasus ini. Coba perhatikan makanan dan minuman yang beredar di pasran dan sering dikonsumsi anak-anak. Menyeramkan,’’ ungkap Julian.

Makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan, pewarna dan MSG dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada anak-anak. Terlebih bila dikonsumsi secara berlebihan.

Menurut Julian, kadar pemanis buatan dan pewarna sebenarnya masih dalam batas normal yang diijinkan, hanya saja karena anak-anak mengkonsumsi secara berlebihan menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan.

‘’Karena rasanya enak, makanan dan minuman tersebut, menyebabkan anak-anak sangat menyukai dan sering mengkonsumsinya. Disitu letak persoalannya,’’ tuturnya.

Jadi, lanjut Julian, saat anak-anak tersebut demam dan minum sirup parasetamol, maka obat ini yang menjadi tertuduh.

Menurut Julian, kasus parasetamol di Gambia dan Nigeria tidak ada hubungannya dengan parasetamol di Indonesia.
Sirup parasetamol yang beredar di Gambia tercemar oleh dietilen glikol dan etilene glikol dan saat ini tengah diteliti oleh Maiden Pharmaceutical India.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *