Mon. Nov 18th, 2024

GoHappyLive.com, JAKARTA- ‘Zakat mewujudkan mustahik berdaya’ tagline yang diusung  Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) agaknya tidak sekedar  rangkaian  kata-kata indah  semata.  Digelarnya    ‘Fashion Show on Train’, memamerkan keindahan kain batik dari Tuban, Jawa Timur dan Tenun dari Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, merupakan bukti keseriusan dan keberhasilan Baznas membina para   mustahiknya.

 

 

Ada pemandangan menarik dalam perjalanan dari stasiun BNI City menuju bandara Soekarno-Hatta, pada Kamis, 2/5 lalu. Sejumlah wanita cantik bak bidadari khayangan turun dari langit tiba-tiba muncul di tengah penumpang. Mengenakan kain-kain indah dari batik tulis Tuban dan kain tenun ende, NTT, mereka melenggak-lenggok menyusuri gerbong 2-4 yang tidak sepenuhnya padat.

Rupanya mereka adalah para model yang sedang memamerkan keindahan kain dari para pengrajin yang awalnya merupakan mustahik ( penerima manfaat zakat) yang kemudian dibina oleh Rumah Batik dan Tenun Indonesia, yang merupakan bagian dari program pemberdayaan ekonomi Baznas.

Kegiatan ini sendiri bisa terselenggara berkat   kerja sama antara Baznas  dengan PT Railink. Rangkaian acara fashion show dimulai dari Stasiun BNI City, Jakarta hingga Stasiun Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Ketua BAZNAS, Bambang Sudibyo mengatakan, acara ini bertujuan untuk menggugah semangat masyarakat memulai ibadah di Bulan Suci Ramadan 1440 H menggunakan hasil program pemberdayaan zakat.

“Baznas  memberdayakan ibu-ibu mustahik di Tuban dan NTT melalui program Rumah Batik dan Tenun Indonesia. Awalnya mereka ini adalah buruh dan ibu rumah tangga yang belum bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, karena kurangnya pengetahuan dan modal,” ungkap Bambang, di stasiun BNI City, Jakarta, baru-baru ini.

Dikatakan Bambang,  kain-kain yang diproduksi ibu-ibu ini menerapkan konsep ramah lingkungan dengan prinsip eco-fashion, memanfaatkan bahan-bahan dari alam. Mahakarya ini tentu menjadi kebanggaan karena juga sebagai cara melestarikan budaya Indonesia.

Bambang menjelaskan, dengan dipamerkannya kain hasil karya para mustahik di acara fashiow show seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan semangat para ibu-ibu dalam memproduksinya.

“Acara fashion show untuk menampilkan karya mustahik ini sebagai cara meningkatkan produksi kain dan mengenalkan kepada masyarakat lebih luas. Baznas  berharap, para mustahik pengrajin kain ini dapat meningkatkan kemandirian, perekonomian, dan kesejahteraan tercapai,” katanya.

Kain Batik Tuban, dan Tenun Ende ini beberapa kali dipamerkan dalam berbagai acara, seperti Eco Fashion Week 2018, Puteri Kartini 2019, dan acara Fashion Show di mal-mal di daerah perkotaan.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *