GoHappyLive.com, JAKARTA- Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Yayasan Batik Indonesia (YBI) ke-25 sekaligus merayakan puncak Hari Batik Nasional 2019, YBI menggelar kegiatan ‘Membatik Untuk Negeri’ di 2 kota, Jakarta dan Solo. Pada tanggal 2 Oktober 2019, bertempat di Puri Mangkunegaran Solo, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo, bersama 500 pengrajin batik Solo akan membatik bersama.
Ketua Panitia Hari Batik Nasional 2019, Ibu Diana Santosa, mengatakan kehadiran Presiden Republik Indonesia, didampingi Ibu Negara, merupakan simbol dukungan dan kecintaan pemerintah dan masyarakat terhadap batik Indonesia. Serta dukungan penuh dari Kementerian Perindustrian RI, Badan Ekonomi Kreatif, Kementerian Luar Negeri RI, Djarum Foundation, sekaligus berbagai pihak.
“Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan semangat pengrajin batik untuk terus berkreasi dan berkembang untuk kemajuan Batik Indonesia,” kata Diana saat memberi keterangan pers di Grand Indonesia, Thamrin, Jakarta, akhir pekan lalu.
Hadir pada press conference ini tokoh-tokoh terkemuka yang berdampak terhadap perekonomian Batik di Indonesia, diantaranya Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), Jultin Ginandjar Kartasasmita, Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia, E. Ratna Utarianingrum, Direktur IKM (Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka) Kementerian Perindustrian RI dan Damayanti Hakim Tohir, Sekretaris Jenderal Yayasan Batik Indonesia.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan walau telah diakui oleh Unesco sebagai warisan budaya tak benda, dikenal luas di dunia internasional dan menjadi material favorit desainer terkenal mancanegara. Namun upaya untuk mengangkat marwah batik tradisional Indonesia butuh sinergi yang dilakukan secara terus menerus oleh institusi, praktisi, pengrajin serta masyarakat Indonesia.
Ditengah pencapaian tersebut, berbagai persoalan hadir dari tren batik, diantaranya maraknya tekstil bermotif batik print dari luar, yang menjadi salah satu penyebab menurunnya apresiasi masyarakat terhadap batik tradisi. Padahal standar batik Nasional hanya mengenal 3 jenis tehnik membatik. Batik tulis, batik cap, dan kombinasi antara batik tulis dengan cap,”papar Triawan.
Ditambahkan Diana, menandai ulang tahun peraknya, YBI terus mendorong agar para pembatik sekaligus seniman batik semakin sejahtera.
“Salah satunya dengan membuat kegiatan yang gaungnya terdengar secara nasional. Dengan begitu masyarakat seperti direminding lagi terhadap batik,” papar pemilik brand batik terkenal , Danar Hadi, ini.
Selain itu YBI juga akan meluncurkan buku Batik Indonesia, E-book Batik Indonesia serta website Yayasan Batik Indonesia. Tujuannya agar pengetahuan dan sisi edukatif mengenai batik dapat lebih diterima oleh masyarakat umum.
Masih dalam rangkaian perayaan Hari Batik Nasional, YBI bersama Kementerian Perindustrian RI Bersama dengan Yayasan Batik Indonesia akan menggelar pameran “Pasar Batik Rakyat” dengan menghadirkan koleksi batik tulis dan cap dari berbagai provinsi dengan harga yang terjangkau.
Acara ini diadakan di Plaza Kementerian Perindustrian, Jakarta pada 24-27 September 2019. Pembukaan pameran ini akan diikuti dengan peluncuran website “www.yayasanbatikindonesia.com”, dan diisi dengan peragaan busana designer Yayasan Batik Indonesia oleh para Nyonya Duta Besar dari negara sahabat.
Pameran juga akan diiringi dengan beberapa penampilan: Musik Angklung oleh Mitra Seni Indonesia, Talkshow “Batik Diatas Tenun Serat Alam” oleh Myra Widiono, Warlami & Benny Ardianto, Talkshow “Fashion Stylist” oleh Dewi Utari, Talkshow “Batik Sulam Tenun” dan Fashion Show oleh Rajib Nasrudin dan Hijab Stylist oleh Astri Gustiningtyas yang selengkapnya dapat diakses di akun sosial media Hari Batik Nasional 2019.