GoHappyLive.com, JAKARTA- Pernikahan pedangdut Aida Saskia dengan Mahendra Pramadiyo tengah berada diujung tanduk. Perjalanan 4 tahun mengayuh biduk rumah tangga dan kini tengah mengidap penyakit meningitis, tidak mengubah keputusan Aida untuk menggugat cerai suami yang telah memberinya 2 orang anak.
Cobaan hidup tengah dialami bertubi-tubi oleh pedangdut yang kini merambah profesi sebagai DJ ini.
Mengawali perbincangan dengan sejumlah awak media yang menemuinya usai mendatangi Pengadilan Agama Cibinong, Jawa Barat, Aida mengaku sehari sebelumnya harus memenuhi panggilan polisi terkait laporannya atas pencemaran nama baik oleh seseorang terhadap dirinya.
“Kemarin habis dari Polda ya. Hari ini (Kamis, 30/8) melakukan mediasi terkait dengan gugatan cerai yang saya layangkan kepada suami. Mungkin ini cara Allah menguji saya. Dalam waktu bersamaan banyak masalah yang harus diselesaikan,” ungkap Aida, usai keluar dari ruang persidangan.
Pada kesempatan tersebut Aida hanya didampingi kuasa hukumnya Putri Echatarina, S.H, M.H , sementara suaminya Mahendra tidak terlihat dalam agenda mediasi itu.
Aida mengatakan terpaksa mengambil keputusan ini setelah berulang kali berusaha mempertahankannya.
“Ternyata banyak sekali perselisihan yang tidak bisa diselesaikan meskipun sudah melakukan musyawarah. Semakin hari bukannya semakin membaik, justru semakin memburuk.Jadi akhirnya saya terpaksa ambil langkah ini,” tutur Aida, dengan wajah sedih.
Diakui Aida, sebelumnya dia sempat melayangkan gugatan cerai kepada sang suami, namun hal tersebut urung dilakukan dengan harapan suaminya bisa berubah.
“Sebenarnya ketidak cocokan ini sudah terjadi sejak awal pernikahan kami. Dulu sempat saya gugat, tapi saya cabut lagi perkaranya, harapannya siapa tahu berubah. Tapi sekarang sudah final, saya putuskan untuk berpisah. Saya sudah sampaikan keinginan ini pada suami, dia bilang pasrah dengan keputusan ini,” lanjut Aida, lagi.
Cuma Bisa Menangis
Aida menyadari bahwa sejatinya perceraian adalah sesuatu perbuatan yang tidak disukai oleh Allah namun seorang wanita boleh mengambil langkah itu jika dalam rumah tangganya tidak menemukan kebahagiaan.
aida saskia tekuni profesi DJ (foto:instagram @aidasaskia)
Terlebih sejak 2 bulan lalu, Aida divonis terserang virus meningitis oleh dokter.
Aida sendiri tidak mengetahui dari mana dia tertular virus yang telah menyebar ke beberapa organ tubuhnya itu, antara lain: paru-paru, tulang dan otak.
Bahkan dengan penyakit yang kini dideritanya, Aida mengatakan tidak akan berubah pikiran sedikit juga.
“Dokter bilang aku nggak boleh berpikir terlalu keras. Kalau banyak yang dipikirkan, kepalaku langsung sakit. Kalau sudah nggak tahan, akhirnya cuma bisa nangis Sekarang aku ingin focus pada kesehatanku. Jika memang perceraian ini akan membuatku lebih baik, aku akan pilih jalan ini. Bicara soal cinta, pastinya aku masih cinta pada suami. Tapi kalau dipertahankan, aku rasa akan banyak mudharat daripada manfaatnya,” urai Aida.
Soal anak, Aida mengatakan akan tetap memberi ruang pada suaminya untuk dapat bertemu anak-anaknya.
Betapa pun Aida memahami bahwa anak-anak tetap membutuhkan sosok ayah dalam kehidupannya.
“Insya Allah papanya masih bisa mengurus anak-anak kok. Karena saya tahu anak-anak butuh dia. Anak-anak kan masih kecil, yang pertama masih 2 tahun , yang kecil masih 4 bulan usianya,” urai Aida dengan mata berkaca-kaca.
Aida menambahkan telah 2 bulan pisah rumah dengan sang suami. Sebelumnya, dirinyalah yang meninggalkan rumah yang ditempatinya bersama di kawasan Bogor.
Namun begitu tahu Aida sedang terserang penyakit serius, suaminya secara ikhlas keluar dari rumah.
“Tadinya saya pulang ke rumah orang tua, tapi begitu dia tahu saya lagi sakit, dia minta saya kembali lagi. Saya bilang kalau maunya begitu, silahkan kamu yang angkat kaki dari rumah. Kini saya sudah dirumah lagi bersama anak-anak,” papar Aida.
Kini sembari menunggu kelanjutan sidang perceraiannya, Aida menghidupi anak-anaknya dengan menekuni profesi sebagai DJ.
Aida mengatakan meski kebanyakan pekerjaan ini harus dijalani pada malam hari, dia telah melakukan konsultasi dengan dokter.
Dokter tidak melarang Aida untuk meninggalkan pekerjaan tersebut selama dapat mengatur waktu istirahat.
“Kalau pas ada jadwal manggung, sore hari saya tidur dulu. Sekitar jam 10 malam saya bangun, makeup, siap-siap berangkat ke venue. Saya tampil kan Cuma 1 jam. Setelah itu langsung pulang, jadi udah nggak ada lagi yang namanya kongkow-kongkow sama teman. Ya, saya nggak mau selamanya menderita penyakit ini. Masa penyembuhannya kan nggak sebentar, karena sudah menyebar kemana-mana harus rutin minum obat selama setahun,” lanjut Aida.