GoHappyLive.com, JAKARTA- Pesinetron Alyssa Soebandono begitu menikmati peran sebagai ibu dari dua ‘jagoan’ kecilnya : Muhammad Dirgantara Ariendra Harlino dan Malik Mahendra Harlino. Kendati keduanya berjenis kelamin yang sama, menurut istri aktor sinetron Dude Harlino ini pola pengasuhan yang diterapkan kepada mereka tidaklah sama.
Sejak menikah dengan Dude Harlino pada tahun 2014 lalu, kini Alyssa yang akrab disapa Icha telah dikarunia 2 buah hati.
Menikah dalam usia yang terbilang muda membuat Icha giat menimba pengetahuan tentang ilmu parenting dalam berbagai media, baik buku ataupun bergabung di sejumlah komunitas parenting yang terdapat di dunia maya.
Dikatakan Icha , bersama sang suami, dirinya berkomitmen untuk saling bahu membahu memberi pengasuhan yang terbaik buat Riendra dan Malik.
Bahkan ketika masih menjalani kehamilan anak pertama, Icha sudah mulai mengurangi kesibukan di lokasi syuting.
“Saya ingin benar-benar memastikan tumbuh kembang anak-anak berjalan dengan baik,” ungkap Icha , disela-sela menjadi bintang tamu gerakan sosial ‘Aksi Nutrisi Generasi Maju yang digelar SGM Eksplor, awal pekan lalu.
Icha bercerita, sejak dini telah membiasakan kedua anaknya makan di meja makan.
Meski yang namanya anak-anak tidak akan serapi orang dewasa saat makan, menurut Icha hal tersebut bukan masalah.
“Nggak masalah, meskipun terkadang makanannya diacak-acak. Tapi disitu anak jadi terbiasa kalau makan harus duduk. Kadang suka nggak mau duduk juga sih, ya sudah aku ikutin maunya anak saja. Adakalanya suka panik juga kalau pas anak-anak lagi kurang sehat. Begitu diajak makan, pasti ada gerakan tutup mulutnya. Artinya mereka nggak mau makan. Nah sebisa mungkin orang tua harus bisa membujuk. Kalau aku, aku ajak ngobrol, diceritakan dongeng,” papar Icha.
Menciptakan suasana makan yang nyaman sangat penting, karena dengan begitu anak tidak merasakan bahwa ritual makan bersama bukan sebuah hukuman.
Dikatakan Icha semua pola pengasuhan yang diterapkan pada kedua anaknya merupakan sebuah hasil masukan dari orang yang lebih dulu berpengalaman ( orang tua) , buku-buku atau hasil bertukar pikiran dengan sesama para orang tua muda lainnya.
Icha mengatakan sampai kapan pun tak akan pernah berhenti menimba ilmu parenting.
“Karena seperti yang kita tahu, bahwa sekolah menjadi orang tua kan nggak pernah ada. Menjadi orang tua bagi anak-anak kita , tidak bisa memberlakukan hal yang sama. Karena setiap anak itu memiliki kepribadian yang unik. Merawat Riendra dan Malik adalah 2 hal yang berbeda. Pengalaman ketika saya merawat Riendra tidak sama dengan saat saya merawat Malik. Jadi memang sebagai orang tua itu harus update terus. Harus belajar terus sampai kita tutup usia,” renung Icha.
Dengan pengetahuan yang baik yang dimiliki, Icha bersyukur pertumbuhan kedua anaknya sudah sesuai harapannya.
“Sebagai orang tua pastinya kita ingin anak-anak bisa tumbuh menjadi generasi maju yang dapat meneruskan pembangunan bangsa sehingga mereka nantinya bisa menikmati kehidupan yang lebih baik. Saya rasa gerakan Aksi Generasi Maju dari SGM Eksplor ini sangat penting. Salah satunya untuk mendorong anak-anak Indonesia tumbuh menjadi Anak Generasi Maju yang dapat membangun masa depan negara ini menjadi lebih kuat dan maju,” jelasnya.
Sementara itu Marketing Manager SGM Eksplor, Astrid Prasetyo, mengatakan Aksi Nutrisi Generasi Maju’ memiliki misi yang besar.
“Dengan semangat kemajuan dan prestasi yang sudah banyak dicapai bangsa kita saat ini, kami ingin mengajak berbagai pihak bersama- sama mendukung 33 juta anak- anak Indonesia menjadi Generasi Maju. Aspirasi kami adalah agar masyarakat menyadari bahwa anak- anak inilah yang nantinya akan menguasai bidang ekonomi, teknologi, dan berbagai sektor penting lainnya dan menentukan masa depan Indonesia ke arah yang lebih baik. Dan tentunya dukungan dalam pemenuhan nutrisi menjadi faktor penting bagi kemajuan mereka di setiap tahap tumbuh kembangnya,” kata Astrid.
Aksi Nutrisi Generasi Maju mentargetkan 33.000 dukungan dari berbagai pihak akan diwujudkan dengan pemberian 33.000 kotak susu SGM Eksplor untuk anak di atas satu tahun sebagai gerakan sosial yang nantinya akan didonasikan untuk anak-anak Indonesia di berbagai kota atau kabupaten.