GoHappyLive.com, JAKARTA- Siapa yang tak mengenal Band Wali. Sebuah band yang para personilnya berlatar belakang dari pesantren dari Jawa Barat. Lagu-lagu yang mereka nyanyikan juga sarat dengan semangat religiusitas. Meski begitu lagu-lagu Wali sangat mudah dipahami dan tidak berkesan menggurui.
Seperti mereka yang tidak hanya sekedar memberi pesan-pesan kebaikan di setiap lagunya. Wali dengan Yayasan Wali Care nya kerap menyantuni anak yatim dan melakukan bedah mushalla. Setidaknya sudah seratus mushalla yang diperbaiki melalui sumbangan dari para personil Wali.
Kegiatan ini sudah sejak lama dilakoni personil Wali. Bagi mereka setiap rejeki yang diterima, harus dikeluarkan zakat infak serta sedekah kepada orang-orang yang membutuhkan.
“Insya Allah membawa keberkahan bagi kita semua. Insya Allah program bedah mushalla akan menjadi program tetap Wali Care . Cita-cita program ini bisa merambah sampai ke 34 provinsi,”ungkap Apoy, gitaris sekaligus pencipta lagu-lagu Wali.
Tanggal 31 Oktober mendatang, Wali genap berusia 20 tahun, usia yang sudah dewasa untuk sebuah band. Menandai 2 dekade kiprahnya di industry music tanah air Band Wali merilis single terbarunya , ‘Lamar Aku’. Menariknya peluncuran single ini live streaming di program regular Langit Musik.
Mengangkat tema ‘Lets Talk About Music’, live streaming dilakukan di gedung Telkom Landmark Tower , kawasan Gatot Subroto, Jakarta, akhir pekan lalu.
Wali adalah salah satu band fenomenal di Indonesia. Karya-karyanya tidak hanya digemari di negeri sendiri, tapi juga sampai ke negeri tetangga, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Hong Kong , Taiwan dan Australia.
Lagu-lagu Wali juga dikenal banyak menyisipkan pesan-pesan moral mesti tidak menggurui.
Sepanjang 20 tahun berkarya, Wali telah banyak menerima apresiasi dari berbagai pihak atas torehan karya-karya mereka. Tahun ini Wali merilis single ‘Lamar Aku’ bertepatan dengan momen 20 tahun perjalanan karier mereka di industry music .
“Tanggal 31 Oktober nanti, kita genap 20 tahun. Semoga karya-karya kita tetap bisa diterima masyarakat. Walaupun banyak band melakukan gebrakan-gebrakan baru dengan mengganti genre musiknya. Wali dari awal sampai sekarang tetap seperti ini,” kata Apoy, gitaris sekaligus pencipta lagu-lagu Wali.
Formula ‘Lamar Aku’ ini tercetus dari banyaknya permintaan para penggemar yang dating kepada Wali, terutama lewat media social. Mereka meminta Wali kembali membuat lagu-lagu mellow seperti di album-album awal band itu.
Memang dalam beberapa tahun terakhir ini, Wali banyak melakukan lompatan dalam berkarya. Apoy dan rekan-rekannya di Wali misalnya, lebih suka melakukan eksplorasi bunyi-bunyian dalam berkarya.
Lagu-lagu yang diciptakan pun bertempo upbeat dengan nada-nada tinggi dan berkonsep jenaka. Sebut saja seperti lagu Nenekku Pahlawanku, Cari Berkah, Doain Ya Penonton, Bocah Ngapa Yak, Matanyo, dan Kuy Hijrah.
“Intinya mereka meminta lagu-lagu mellow. Kita tamping aspirasi tersebut dan terjemahkan di lagu ini. Kita kembali ke lagu-lagu awla Wali yang minimalis, sederhana, to the point. Permainan piano sederhana, Faank juga nyanyi sederhana,” lanjut Apoy.
Sama halnya dengan lagu-lagu Wali yang lain, single Lamar Aku pun lahir dari fenomena yang ada di tengah masyarakat. Apoy menyebut, lagu ini lebih pas didedikasikan bagi kaum hawa.
Selama ini perempuan paling sering jadi korban gombal lelaki. Mereka dipacarai tapi belum tentu dilamar atau dinikahi.
“Perempuan itu jangan diberikan janji-janji terus. Jangan kampanye, tapi tidak ditepati. Kalau serius, buruan lamar . jangan dikasih kata-kata manis terus. Perempuan ingin bukti, bukan janji,” papar Apoy, serius.