Fri. Nov 15th, 2024

Satukan Pemulung Dan Artis, Sanggar Humaniora Terima Bantuan Sembako dari Presiden

Sanggar Humaniora dan Rumah Singgah Bunda Lenny Humaniora Foundation kembali membagikan sembako kepada warga binaannya. Sembako berupa beras, minyak goreng, mie instan, sarden, kecap, dan makanan lainnya itu merupakan bantuan dari Presiden melalui Kementerian Sosial RI.

 

Humaniora Foundation kerap menerima bantuan dari masyarakat. Baik bantuan berupa uang tunai, sembako, maupun fasilitas penunjang sarana kerja bagi warga binaan yang umumnya adalah para pemulung janda lanjut usia.

“Alhamdulillah setelah 25 tahun melayani baru kali ini kami menerima bantuan dari Negara. Terima kasih kepada bapak Ir. H. Joko Widodo, Presiden RI, dan bapak Juliari P. Batubara, Menteri Sosial RI, yang telah membantu paket sembako untuk warga binaan kami,” ujar Pendiri Humaniora Foundation, Eddie Karsito, di lokasi pembagian sembako di Sanggar Humaniora, Kranggan Permai Jatisampurna Kota Bekasi, awal pekan  ini.

Sebelumnya lembaga nirlaba ini juga menerima bantuan paket sembako dari Komunitas Sahabat Kartini, KSBN (Komite Seni Budaya Nusantara), maupun lembaga donor lainnya, serta dermawan perorangan.

“Kami tidak pernah minta sumbangan sana-sini. Apalagi ngedarin proposal untuk minta bantuan sumbangan. Bantuan yang kami salurkan adalah sumbangan dari para dermawan tanpa diminta. Mereka tahu sanggar kita banyak membantu orang susah, lalu mereka ikut berpartisipasi,” terang Eddie.

Sumbangan dibagikan kepada para pemulung, janda lanjut usia, serta para pekerja keras di sektor non-formal, antara lain, buruh bangunan, pekerja galian tanah, petugas kebersihan angkut sampah, pembantu rumah tangga (PRT), pedagang keliling, dan pengamen. Termasuk profesi lainnya yang sedang terdampak wabah Covid 19.

Menurut Eddie Karsito, saat ini ada 229 pemulung di bawah binaan Humaniora Foundation, yang sebagian dari mereka adalah para janda lanjut usia, dengan rentang usia 60 tahun hingga 96 tahun. Selain itu Humaniora Foundation juga membina ratusan anak yatim, non-panti yang tersebar di dua rumah singgah, Bekasi (Jakarta), dan di Baleendah Bandung.

Humaniora Foundation juga membimbing ratusan siswa, pelajar mahasiswa, anak-anak dan remaja putus sekolah yang dididik informal melalui pendekatan seni peran dan budi pekerti secara gratis.

“Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal #Sekolah Kemanusiaan yang telah kami rintis,” terang Eddie Karsito.

Humaniora Foundation telah melakukan aksi sosial ratusan kali, baik peduli sosial, santunan yatim dan dhua’fa, membantu korban bencana banjir, tanah longsor, kebakaran, serta pelayanan pendidikan non-formal.

 

Ageng Kiai dan Yati Surahman Ikut Berbagi

Hadir di acara tersebut aktris senior Yati Surachman, penyanyi dan musisi, Ageng Kiwi, serta seniman teater, Iwan Burnani dan Iwan Gardiawan, dan tokoh spiritual perempuan, Eyang Ratih.

Mereka adalah para pembina dan penasehat Sanggar Humaniora yang selama ini ikut terjun langsung di berbagai kegiatan sosial yang diselenggarakan Sanggar Humaniora.

“Kegiatan berbagi ini tidak hanya kami laksanakan ketika ada wabah Covid-19. Tetapi secara rutin berkeseinambungan telah kami lakukan selama puluhan tahun. Selain membantu korban bencana, seperti kebanjiran, tanah longsor, kebakaran, dan lain-lain, kami juga membantu anak yatim dan dhuafa, janda lanjut usia, termasuk kami full concern membantu para pemulung,” ujar Bendahara Humaniora Foundatioan, Ageng Kiwi.

Yati Surachman dalam kesempatan tersebut menyampaikan, tentang perlunya menumbuhkan nilai-nilai solidaritas sosial antar sesama. Pandemic Covid-19, kata Yati, harus menjadi momentum meningkatkan kebersamaan, dan tolong-menolong.

“Tidak ada yang lebih menyenangkan selain dapat berbagi kebahagiaan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan. Karenanya mari terus kita perkuat kepedulian sosial. Berempati, ikut merasakan apa yang orang lain rasakan,” tutup Yati Surachman.

 

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *