Tue. Sep 17th, 2024

Gatot Suprabowo: Tidak Terimbas Dollar, Kinerja PT. Jamsyar Naik 27 Persen Per Tahun

GoHappyLive.com, JAKARTA- Menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS), menumbuhkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan penjaminan berbasis syariah. Alasannya simple saja, karena masyarakat merasa lebih nyaman bertransaksi dan tidak terbebani fluktuasi ekonomi yang terus menerus melemah.

Salah satu perusahaan penjaminan yang mengalami dampak positif ini adalah PT. Jamkrindo Syariah.

Dengan mekanisme syariah yang berpegang pada akad di awal, maka pelaku usaha terlindungi.

“Semuanya bersifat tetap hingga jangka waktu yang telah ditentukan. Dia sama sekali tidak terpengaruh oleh naik turunnya dollar. Hal ini kan jelas melindungi pelaku usaha untuk sustain,” ungkap Plt.Direktur Utama PT. Jamkrindo Syariah, Gatot Suprabowo kepada wartawan disela-sela acara Diskusi Panel bertajuk ‘Penjaminan di Era Digital’. Acara yang masuk dalam rangkaian HUT ke-4 PT Jamkrindo Syariah ini berlangsung di Museum Bank Indonesia, kawasan Kota Tua, Jakarta, baru-baru ini.

Dikatakan Gatot, bisnis penjaminan sangat bergantung pada tingkat kepercayaan dari nasabah. Dengan tingkat kepercayaan yang begitu besar, sejak 4 tahun keberadaan Jamkrindo Syariah mengalami perkembangan luar biasa serta berhasil menjadi ‘market leadet’.

“Kinerja penjaminan kita naik sekitar 27 persen per tahun. Dari target sekitar 13,8 triliun tahun ini, saya berkeyakinan sampai akhir tahun nanti angka tersebut akan terlampaui. Saya kira bisa tembus hingga 20 triliun,” papar Gatot.

Selain didukung factor keberuntungan, yang terpenting dilakukan sebuah perusahaan adalah dengan terus berinovasi.dari sisi pelayanan.
Terlebih di era digital sekarang, pemanfaatan IT sangatlah dibutuhkan.

“Saat ini untuk pelayanan dilakukan secara digital. Bahkan lewat handphone pun bisa. Dengan begitu pelayanan semakin mudah, cepat dan dari sisi akurasinya tetap didapat,” urainya.

Terkait dengan diskusi yang diusung, yaitu Penjaminan di Era Digital, Gatot menambahkan hal ini adalah bentuk kepedulian Jamkrindo Syariah terhadap perekenomian khususnya dunia industri keuangan di Indonesia.

“Pengambilan tema ini dirasa cukup sesuai karena saat ini kita telah memasuki era digital, dimana era ini dapat merubah suatu budaya. Perubahan tersebut dapat memberi pengaruh yang sangat luar biasa terhadap perilaku sosial dan industri keuangan, termasuk industri penjaminan.

Dikatakan Gatot, di dunia Internasional, revolusi ini dikenal sebagai Revolusi Industri 4.0.

“Dengan adanya revolusi industri ini, mau tidak mau Indonesia harus mampu melakukan persiapan untuk menghadapinya. Apalagi baru-baru ini pemerintah telah meresmikan roadmap yang disebut Making Indonesia 4.0,” urai Gatot.

Dalam diskusi panel dihadirkan sejumlah narasumber dari stakeholder yang berkompeten. Sebut saja, untuk Pembahasan dalam Diskusi Panel ini meliputi Kebijakan Pengaturan Industri Keuangan di Era Digital yang disampaikan Moch. Muchlasin selaku Direktur IKNB Syariah OJK.

Kemudian, pembahasan tentang Stabilisasi Sistem Keuangan di Era Digital oleh Yiyok T Herlambang selaku Analis Senior Bank Indonesia. Peluang dan Tantangan Perbankan di Era Digital oleh Moch. Hadi Santoso selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk, dan Kesiapan Industri Penjaminan di Era Digital oleh Randi Anto selaku Ketua Asippindo dan Direktur Utama Perum Jamkrindo yang kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dipimpin oleh moderator Adiwarman Karim selaku Pengamat Ekonomi

Peserta diskusi panel Penjaminan di era digital/foto: oriza

Diskusi panel ini diikuti oleh Perusahaan Penjaminan yang tergabung dalam Asippindo (Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia), mitra kerja Perusahaan Penjaminan yang terdiri dari Perbankan dan Lembaga Keuangan Non Bank dan Reasuransi, Agen Penjamin dan serta tamu undangan lainnya.

Dari pembahasan dalam Diskusi Panel tersebut, diharapkan para pelaku industri keuangan dapat mengetahui peluang dan tantangan di era digital dari berbagai perspektif berbagai jenis pelaku industri keuangan.

“Kami berharap kegiatan ini menambah wawasan dan pengetahuan para peserta yang hadir. Lebih lanjut diharapkan para pelaku dapat mempersiapkan startegi dan langkah-langkah yang tepat, sehingga industri keuangan dapat tumbuh secara sustain di era digital,” lanjut Gatot.

Hal senada diungkapkan Moch. Hadi Santoso, Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk bahwa ke depan seluruh transaksi keuangan sudah dilakukan via online termasuk pengajuan penjaminan.

“Inilah perkembangan digitalisasi yang mengubah perilaku masyarakat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Digitalisasi sudah tidak ada batasan wilayah,” ucap Hadi.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *