Mon. Nov 18th, 2024

Asupan Cairan Cukup, Minimalkan Risiko Panas Dalam Saat Puasa

GoHappyLive.Com, Jakarta-Panas dalam dapat dialami kapan dan siapa saja, tanpa memandang usia dan cuaca. Hanya saja di bulan Ramadan ini risiko mengalami gejala panas dalam meningkat. Panas dalam mengacu pada penyakit di mana tubuh sedikit lebih sensitif terhadap panas, tenggorokan sakit, dan selalu haus. Sebagian masyarakat yang mengeluhkan panas dalam kadang mengalami sariawan, tidak nyaman di pencernaan, dan bibir pecah-pecah.

Dokter spesialis penyakit dalam dari RS Sint Carolus, dr. Laurentius Aswin Pramono, SpPD, M.Epid  menjelaskan, puasa memang mengubah proses metabolisme tubuh karena ada waktu di mana kita tidak makan. Hal ini tentu  memengaruhi kinerja semua organ tubuh.

 

Puasa, lanjut dr. Aswin, sebenarnya sudah banyak diteliti sangat bermanfaat untuk kesehatan, bahkan pada pasien penyakit kronis seperti diabetes atau maag. Namun puasa sehat harus mematuhi beberapa aturan, salah satunya dengan minum cukup.  Masalah paling kerap ditemui adalah masalah kekurangan cairan dan mineral.

Selain tidak teratur minum, beberapa kebiasaan kurang baik seperti terlalu lelah dan banyak beraktivitas sehingga keluar banyak keringat, juga rentan menyebabkan dehidrasi.

 

“Kekurangan asupan cairan akan menyebabkan beberapa gangguan. Selain menyebabkan dehidrasi, atau yang orang sebut panas dalam, kekurangan cairan dan mineral rentan menyebabkan tubuh lemas dan mudah terserang penyakit lain. Pada saat itu, tenggorokan kering maka bakteri atau virus akan mudah masuk ke dalam tubuh,“  jelas dr. Aswin dalam acara diskusi “Puasa Nyaman Tanpa Panas Dalam” yang diselenggarakan Larutan Cap Kaki 3 di Jakarta, 24 Mei.

 

Gejala panas dalam dirasakan oleh orang awam sebagai sumeng (suhu sedikit meningkat), kulit kering, bibir pecah, mulut kering, dan tidak nyaman di pencernaan.

 

Untuk mencegah panas dalam saat puasa, dr. Aswin  menyarankan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan mineral alami selama puasa. “Siang hari kita tidak makan atau minum sehingga asupan cairan dimaksimalkan ketika berbuka puasa maupun sahur. Selain air putih, kita bisa minum cairan yang memang dikhususkan untuk mencegah panas dalam. Biasanya minuman khusus seperti Larutan Cap Kaki 3 sudah ditambahkan mineral khusus yang berkhasiat meredakan panas dalam,” jelas dr. Aswin.

 

Membahas mengenai kebiasaan orang Indonesia yang berbuka biasanya dengan menyantap es dan goreng-gorengan, makanan sebenarnya tidak terlalu berkontribusi pada panas dalam. Boleh saja makan gorengan saat berbuka puasa, tetapi harus diimbangi dengan asupan cairan yang cukup dan mineral sebagai penyeimbang.

 

Ustazah Mamah Dedeh, menjelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa itu menyehatkan. Inilah saat bagi tubuh untuk detoksifikasi proses mengistirahatkan organ tubuh.

 

“Untuk mencegah dehidrasi, Rasul menyuruh untuk menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur. Tujuannya adalah agar puasa kita tidak terlalu lama, sehingga mengurangi risiko dehidrasi. Tetapi jangan juga sahur mendekati waktu subuh.  Minimal 3 menit sebelum adzan subuh sudah berhenti makan,” tips Mamah Dedeh.

Mamah Dedeh memberikan tips agar terhindar dari dehidrasi, yaitu berbuka dengan kurma yang sarat gizi kemudian dilanjutkan dengan minum yang cukup.

 

Yuna Eka Kristina, Senior PR Manager PT Kino Indonesia Tbk,  menjelaskan, Larutan Cap Kaki Tiga dapat menjadi solusi untuk mencegah panas dalam di bulan puasa. Khasiat Larutan Cap Kaki Tiga sudah terbukti selama puluhan tahun.

 

Larutan Cap Kaki Tiga mengandung Gypsum Fibrosum yang berfungsi mendinginkan tubuh, dan mineral Calcitum yang larut dalam air. “Kedua mineral alami ini sudah dikemas secara modern dalam Larutan Cap Kaki Tiga yang dapat dikonsumsi seluruh anggota keluarga,” ujar Yuna.

 

Ditambahkan dr. Aswin, semua mineral alami memiliki peran penting dalam mengatasi dehidrasi. Selain untuk keperluan hidrasi, mineral seperti Gypsum Fibrosum dan Calcitum berfungsi sebagai katalisator.

 

Di antara minuman sejenis, Larutan Cap Kaki Tiga adalah pelopor di Indonesia, sudah dibuat sejak 1937 oleh perusahaan asal Singapura, Wen Ken Drug Co (Pte) Ltd. Larutan Cap Kaki Tiga masuk ke Indonesia sejak tahun 1978 dan sejak tahun 2011 hak dagang dimiliki oleh PT Kino Tbk.

“Selama itu, formulasinya tidak pernah berubah. Saat ini Larutan Cap Kaki Tiga sudah teregistrasi di Badan POM dan sudah mendapatkan label halal dari MUI,” kata Yuna.

 

 

 

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *