Thu. Dec 5th, 2024

GoHappyLive.com, JAKARTA- Harus diakui kelelahan orang tua bekerja mencari nafkah seharian diluar, membuat mereka tidak berdaya sesampai di rumah. Akibatnya kesempatan membangun kedekatan emosi lewat tradisi mendongeng sebelum tidur pun terlupakan begitu saja.

 

Tak hanya itu, ditengah euphoria masyarakat dalam bermain gadget sebagai saran komunikasi juga menjadi salah satu sebab, para orang tua enggan melakukan tradisi mendongeng.
Ternyata mereka lupa bahwa ketika usia masih kanak-kanak dulu, aktivitas mendongeng adalah moment yang paling ditunggu sebagai pengantar tidur.

Menyambut Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 25 Desember Nivea melakukan kampanye NIVEA #SentuhanIbu kembali hadir untuk menginspirasi para ibu meningkatkan bonding time bersama anak, salah satunya melalui mendongeng.

Tahun ini, NIVEA Sentuhan Ibu mempersembahkan drama musikal ‘Dongeng Pohon Impian’ yang dapat menjadi momen sentuhan ibu istimewa di Hari Ibu.

“Saat ini tradisi mendongeng cenderung teralihkan dan tidak termasuk dalam aktivitas wajib sehari-hari. Hal ini dapat dikarenakan oleh padatnya kesibukan di kantor dan paparan gadget yang begitu intens. Para ibu juga sering kali kurang optimal dalam mendongeng karena tidak percaya diri dan gagal menarik perhatian sang anak,” ucap Holger Welters, President Director PT Beiersdorf Indonesia.

Orang Tua Dan Anak Bergantian Mendongeng

Mendongeng adalah rutinitas menyenangkan yang membentuk hubungan ibu dan anak secara fisik (usapan, kecupan, pelukan) dan emosional (rasa percaya dan keterikatan anak terhadap ibu), dapat meningkatkan imajinasi anak, serta metode yang baik untuk menyampaikan nilai moral dan budaya kepada anak sejak dini.

Seto Mulyadi, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia menjelaskan membaca dan mendongeng berkontribusi dalam perkembangan anak, karena dapat mengaktifkan pusat emosi di otak dan melatih fokus perhatian mereka.

“Mendongeng membantu melatih anak berpikir secara terstruktur, menstimulasi kreativitas, memperkenalkan berbagai nuansa emosi, dan proses identifikasi yang erat kaitannya dengan pembentukan pribadi positif ketika anak menjadi dewasa kelak,” papar Kaka Seto.

Namun kata Kak Seto, sebagai orang tua di zaman now seperti sekarang setiap orang tua dituntut lebih sabar sekaligus kreatif pada saat menyampaikan materi dongeng.

“Jika perlu ikut pelatihan mendongeng agar bisa menarik perhatian anak. Jangan menyerah dengan kondisi yang ada,” urai Kak Seto seraya tersenyum.

Ariyo Zidni, Pendiri Komunitas Ayo Dongeng Indonesia mengatakan mendongeng atau bercerita itu mudah, siapa pun dapat melakukannya.

“ Ibu yang percaya diri dalam bercerita, variasi dalam memainkan suara, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh secara sederhana adalah faktor penting. Tidak perlu berlebihan dan sempurna, tapi jujur. Dengan demikian, baik dengan membacakan langsung dari teks buku atau e-book maupun improvisasi cerita, mendongeng dapat menjadi bentuk interaksi yang kuat untuk orang tua dan anak dengan waktu yang sangat terbatas, terutama bagi para ibu generasi milenial yang bekerja. Maka, mari mendongeng agar kebersamaan kita dengan anak-anak tetap berkualitas dan selalu dinanti,” tambah Ariyo.

Aktivitas mendongeng tidak selamanya menjadi tanggung jawab orang tua. Sekali waktu orang tua boleh memberi tantangan pada anak untuk mendongeng.

“Jadi nggak melulu anak mendengarkan orang tuanya mendongeng, sekali waktu beri kesempatan ke anak untuk mendongeng. Tapi sebelumnya pastikan bahwa anak nyaman melakukannya. Jika anak belum siap mendongeng, ya tidak usah dipaksakan. Kemudian jangan pernah menilai pada saat mereka mendongeng. Pada saat mendongeng, orang tua tugasnya cukup mendengarkan saja,” ucap Ariyo.

Sementara Arum Nurhandayani, Brand Manager NIVEA Creme, PT Beiersdorf Indonesia menjelaskan, tahun ini, NIVEA #SentuhanIbu mengembangkan konsep mendongeng melalui digital video musical dan drama musikal berjudul ‘Dongeng Pohon Impian’ yang menceritakan makna sentuhan ibu bagi anak dengan berbagai karakter unik dan lagu-lagu ceria,” ujarnya.

”NIVEA Sentuhan Ibu: Dongeng Pohon Impian“ akan diadakan pada tanggal 22 Desember 2018 di Ciputra Artpreneur dengan 2 jadwal pertunjukan yaitu pukul 14.00 dan 19.00 WIB. Tiket dapat diperoleh di Lazada dengan harga mulai dari Rp 150.000,00 untuk Kelas Angan, Rp 200.000,00 untuk Kelas Imaji, dan Rp 300.000,00 untuk Kelas Pohon Impian. Keterangan lebih lanjut dapat segera akses www.nivea.co.id.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *