GoHappyLive.com, JAKARTA- Seiring peningkatan jumlah penderita diabetes mellitus atau penyakit yang disebabkan tingginya gula darah dalam tubuh juga diikuti oleh bertambahnya jumlah penderita katarak. Sebagai dampaknya penderita katarak tidak lagi didominasi oleh pasien-pasien berusia lanjut tapi juga berusia muda.
Katarak adalah sebuah kondisi dimana lensa mata mengalami kekeruhan disebabkan oleh berbagai tingkatan dan pemicu. Jika katarak tidak segera ditangani, maka ancaman kebutaan tidak dapat dihindari.
Sayangnya masih kerap terjadi salah kaprah di masyarakat. Mata berlemak justru sering dianggap sebagai katarak.
Menurut Kepala Bedah Refraksi JEC, Direktur Utama JED @Menteng dan Ketua INASCRS (Indonesian Society of Cataract and Refractive Surgery ) Dr.Setiyo Budi Riyanto, SpM(K) , kondisi mata berlemak bukanlah katarak.
“Itu namanya pterigium. Jadi memang banyak yang datang ke saya, mereka bilang ‘dokter mata saya katarak nih. Tapi begitu dilakukan pemeriksaan ternyata pterigium. Jadi pterigium itu bukan katarak. Pterigium kalau terus dibiarkan bisa semakin tebal dan lama-lama penglihatan menjadi kabur. Tapi tindakan operasinya beda dengan katarak,” ungkap dr. Budi.
Saat ini jumlah penderita katarak menduduki urutan pertama diatas penyakit-penyakit lain di Indonesia.
Hasil survey Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014-2015 mengidentifikasi beberapa faktor penyebab kebutaan dari tujuh provinsi di Indonesia, katarak menempati porsi terbesar dengan 75,5 persen.
“Dulu sekali kasus katarak mulai dialami pasien kepala 6 (usia 60-an). Tapi belakangan semakin muda, usia kepala 5 bahkan 4 pun sudah menderita katarak,” papar dr. Budi.
Selain disebabkan oleh diabetes mellitus, salah satu penyebab katarak juga dipicu oleh factor iklim tropis di Indonesia. “Katarak muncul di negara tropis karena banyaknya sinar matahari yang mempercepat penebalan katarak di retina mata,” ujar Dokter Budi saat konferernsi pers JEC Hadirkan Fetosecond Laser-Assisted Cataract Surgery di RS Mata JEC Menteng, Rabu (20/2/2019).
“Oleh sebab itu saya menyarankan pada orang-orang yang banyak beraktivitas di luar ruang sebaiknya jangan menatap matahari dengan mata telanjang. Gunakan kaca mata yang mampu menghalangi paparan ultra violet. Karena sinar matahari akan mempercepat penebalan katarak di retina mata,” katanya, lagi.
Kini dengan perkembangan teknologi kedokteran, ditambahkan dr . Budi, tindakan operasi juga tidak baru akan dilakukan ketika penglihatan pasien sudah dibawah 3 meter. Apabila seseorang sudah terdeteksi menderita katarak , dokter akan menyarankan untuk segera melakukan tindakan operasi.
“Dulu ada istilah kalau kataraknya sudah matang baru bisa dilakukan operasi. Ini maksudnya kalau penglihatan pasien sudah dibawah 3 meter atau tidak dapat melihat jauh lagi. Jika dibiarkan, pandangan menjadi hitam atau putih saja. Tapi sekarang tak perlu menunggu, begitu terdeteksi katarak, dokter sudah bisa anjurkan untuk segera dioperasi. Karena bagaimana pun katarak akan menganggu dalam beraktivitas,” kata dr. Budi.
Berkat perkembangan paradigm rehabilitasi penglihatan menjadi optimalisasi penglihatan, teknologi operasi katarak turut mengalami evolusi. Dari yang sebelumnya menggunakan pisau bedah, kini menjadi operasi katarak berbasis laser (Flacs).
“JEC sendiri telah menggunakan teknik bedah dengan Flacs kepada pasien yang memerlukan tindakan operasi katarak. Dengan teknik laser ini, dokter melakukan tindakan membuat luka insisi selebar 2,2 mm dan proses penghancuran katarak dengan bantuan computer. Kemudian masuk ke proses pemasangan lensa buatan guna mengembalikan fungsi penglihatan,” terang dr Budi .
Setelah tindakan operasi, pasien dapat langsung pulang dan tidak perlu menutup bagian mata. Dalam kondisi normal, waktu pemulihan pasca operasi berlangsung sekitar 3 -4 hari.
“Keuntungan lain dari pemanfaatan flacs pada pasien katarak adalah durasi operasi lebih singkat dan masa penyembuhan pasien lebih cepat. Proses operasi hanya membutuhkan waktu sekitar 15-20 per mata,” lanjutnya.
Tip Merawat Mata di Negara Tropis
- Jika ada keluhan pada mata, segera control ke dokter alias jangan mengobati sendiri .Sebab apabila terjadi salah penanganan akan berakibat fatal
- Pada anak-anak yang sudah mengalami masalah penglihatan kabur disarankan rutin memakai kaca mata yang diresepkan oleh dokter. Tujuannya agar tidak timbul mata malas
- Jika melakukan aktivitas out door, gunakan selalu kaca mata yang dapat menekan sinar ultra violet.
foto: istimewa