GoHappyLive.com, JAKARTA–Melalui pilar Solusi Sinergi, BCA menyalurkan donasi alat operasi katarak dan sarana pengambilan darah donor senilai total 1,3M kepada SPBK Perdami Pengurus Pusat, Perdami Cabang DKI Jakarta, dan Perdami Cabang Riau serta Penyerahan Donasi Sarana Pengambilan Darah Donor kepada UTD PMI DKI Jakarta.
Penyerahan donasi dilakukan secara simbolis oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja bersama Executive Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Inge Setiawati, yaitu berupa 1 buah mikroskop dan instrumen katarak kepada Dr. Umar Mardianto, SpM (K) Ketua SPBK Perdami Pengurus Pusat , donasi 1 buah mikroskop kepada dr. Elvioza, SpM (K) Ketua Perdami Cabang DKI Jakarta, dukungan pembelian donasi 1 mesin phacoemulsifikasi kepada kepada Dr Isfiyanto, SpM perwakilan Perdami Cabang Riau serta donasi 6 set Blood Scale & Mixer kepada DR. Dr. Niken Ritchie, M. Biomed Wakil Kepala UTD PMI DKI Jakarta di Jakarta pada Selasa 3/12 lalu.
Menurut Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja kegiatan yang digelar BCA berpijak pada konsep keberlanjutan dan shared value untuk pengembangan masyarakat.
Sehingga BCA melalui CSR Bakti BCA secara konsisten bersinergi mengembangkan program-program berdasarkan tiga pilar yaitu Solusi Cerdas BCA di bidang pendidikan, Solusi Sinergi BCA di bidang budaya, kesehatan, budaya, lingkungan, olahraga maupun empati, dan Solusi Bisnis Unggul di bidang pembinaan UMKM, komunitas dan desa wisata.
”Donasi ini ditujukan untuk mendukung peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia ” ungkap Jahya.
Sejalan dengan gaya hidup masyarakat yang buruk, data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatata di Indonesia, terdapat sekitar 3,5 juta orang mengalami kebutaan pada kedua belah mata dimana 50%-nya atau sekitar 1,5 juta orang mengalami kebutaan akibat katarak.
Selain itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) juga mencatat bahwa per 30 Agustus 2018, katarak merupakan penyumbang terbesar kebutaan di Indonesia yang hampir mencapai 60 persen.
Sementara dalam hal kebutuhan darah, berdasarkan catatan World Health Organization (WHO) di situs Kementerian Kesehatan pada Juli 2017, jumlah kebutuhan minimal darah di Indonesia sekitar 5,1 juta kantong darah pertahun atau 2% jumlah penduduk Indonesia.
Karena itulah, tak hanya kepedulian pada buta katarak, BCA juga terus mendukung kegiatan medis yang dijalankan oleh PMI.
“Latar belakang ini yang menyadarkan kami bahwa katarak dan kebutuhan darah di Indonesia masih menjadi salah satu masalah penting di bidang kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat. Untuk itu diperlukan berbagai inisiatif dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta,“ lanjut Jahja.
Ditambahkan Jahja, BCA sebagai salah satu institusi perbankan yang dekat dengan masyarakat ingin memberikan perhatian lebih untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat tak hanya melalui pelaksanaan operasi katarak gratis dan kegiatan donor darah saja. Oleh karena itu, dukungan ini menjadi bentuk wujud nyata kami untuk menjamin kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
Hingga tahun 2019, BCA bersama SPBK Perdami Pengurus Pusat telah melakukan 5.328 operasi mata katarak di berbagai daerah di Indonesia. Dan bersama PMI, berhasil mengumpulkan lebih dari 47 ribu kantong darah dari 108 kali penyelenggaraan donor darah.
Selain itu, pada tahun 2018, BCA juga telah menyumbang dua unit Inl 0990 A INAMI MEGA 80 OPERATION MICROSCOPE WITH X Y DEVICE & AUTOMATIC FOOT SWITCH AND ACCESSORIES (JAPAN) senilai Rp500 juta kepada SPBK Perdami Pengurus Pusat, satu unit mikroskop mata & carrying box senilai Rp375 juta kepada Perdami Cabang DKI Jakarta dan donasi 4 unit blood scale & mixer kepada PMI senilai Rp440 juta.
“Kami ingin mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membantu sesama yang membutuhkan. BCA juga berharap dukungan ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat secara berkelanjutan, ” tutup Jahja.