GoHappyLive.com, JAKARTA- Kecenderungan orangtua di Indonesia dalam mengasuh anak ialah berfokus kepada perilaku dan berusaha mengubah perilaku anak menjadi baik. Umumnya mereka menggunakan motivasi dari luar diri anak yaitu hadiah atau hukuman.
Founder dan Direktur Jakarta Child Development Center (JCDC) Nadia Emanuella Gideon, M.Psi mengatakan pendekatan hadiah atau hukuman justru memiliki banyak dampak negatif pada anak.
“Cara ini tidak melihat kemampuan berpikir, perasaan, dan pondasi biologis dari manusia untuk menjalin hubungan,” ungkap Nadia kepada wartawan di acara Grand Opening JCDC secara virtual pada Jumat, 17/7.
Nadia menambahkan peningkatan kekerasan yang dilakukan anak, peningkatan penggunaan obat terlarang, dan perilaku negatif lainnya di Indonesia maupun negara lainnya.
Hal itu menunjukkan adalah kesalahan dalam memahami perilaku anak dan pendekatan yang dilakukan selama ini kurang efektif.
Menurut Nadia, perkembangan anak perlu dimulai dan didasari oleh adanya interaksi dan koneksi yang hangat antara anak dengan orangtua ataupun orang dewasa di sekitar anak.
Salah satu pendekatan yang terbukti berhasil membantu mengatasi perilaku sulit pada anak dan mendorong optimalisasi perkembangan anak disebut sebagai DIR Floortime.
“DIR Floortime mendorong proses perkembangan anak (D – Development) dan memahami serta mendorong keunikan individu (I – Individual Difference), dengan didasari proses yang menyenangkan dan berbasis interaksi-Relasi-koneksi antara anak dengan orang di sekitarnya untuk mendorong potensi anak terpenuhi. Hubungan tersebut dilihat sebagai bensin dari perkembangan anak,” jelas Nadia.
Menerapkan pendekatan DIR Floortime, Jakarta Child Development Center, kata Nadia, hadir di Jakarta sebagai salah satu pusat tumbuh kembang bagi anak dan orangtua.
“JCDC sebagai satu-satunya pusat tumbuh kembang yang lengkap dengan pendekatan DIR Floortime percaya bahwa interaksi adalah landasan utama dan pondasi hubungan yang sehat antara orangtua dengan anak yang seharusnya ada selalu pada setiap keluarga. Keluarga yang hangat dan memiliki relasi serta pondasi hubungan yang sehat akan mendukung perkembangan dan pertumbuhan anak hingga anak dewasa nantinya,” ujar Nadia.
DIR Floortime sudah teruji dan terbukti secara efektif dari sejumlah hasil penelitian untuk membantu mengoptimalkan perkembangan anak dan mengurangi tingkat stres pada pengasuh, serta meningkatkan hubungan antara anak dan pengasuhnya.
“Hal itu juga dipaparkan melalui bukti-bukti penelitian yang dilakukan secara luas dalam kasus-kasus perkembangan, trauma, emosional, dan masalah lainnya,” jelas Nadia.
Sementara itu, dokter spesialis anak dari Jakarta Child Development Center (JCDC),dr. Vinia Rusli, Sp.A memaparkan bahwa perkembangan anak terjadi dari hubungan antara faktor biologis, kognitif, dan sosio-emosional.
Dalam proses perkembangan itu, anak diibaratkan sebuah pohon di mana akar-akarnya merupakan kapasitas dan potensinya.
Kemudian keluarga ataupun orang disekitar anak merupakan tanahnya yang berperan besar dalam proses perkembangan tersebut.
“Perkembangan anak merupakan ritme dan makna dari kehidupan anak, yang terjadi sejak masa konsepsi dan terus berlanjut sepanjang kehidupan. Perkembangan anak menjadi perhatian orangtua dan publik karena dengan memperhatikan perkembangan anak maka kesejahteraan kehidupan anak dapat ditingkatkan, ketahanan anak dalam menghadapi tantangan pun meningkat, serta membantu anak berkembang secara sosial,” pungkas dr.Vinia.