Tue. Sep 17th, 2024

Edukasi Masyarakat, P&G Health dan Sangobion Luncurkan Kampanye Gejala Kurang Darah dan Aplikasi Anemia Meter

GoHappyLive.com,JAKARTA–Dalam rangka memperingati Hari Kekurangan Zat Besi Sedunia 2022, P&G Health Indonesia bersama Sangobion luncurkan kampanye “Jangan Cuek, Ayo Cek Gejala Kurang Darah”.

 

 

 

Kampanye ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya mengenali gejala kurang darah.

Dalam pandangannya, Anie Rachmayani selaku Brand Director Personal Healthcare P&G Health Indonesia mengatakan bahwa kampanye ini khusus diadakan untuk memperingati Hari Kekurangan Zat Besi Sedunia, yang akan berlangsung dari November 2022 hingga Januari 2023.

“Sebenarnya kampanye kita akan terus berlanjut, tetapi khusus memperingati hari kekurangan zat besi sedunia ini akan berlangsung dari November sampai Januari,” ungkap Anie dalam Press Conference yang diadakan di Penang Bistro Kebon Sirih pada Rabu (30/11/2022).

Seperti yang dilansir Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), di Indonesia prevalensi anemia meningkat dari 21,7 persen pada 2013 menjadi 23,7 persen pada 2018. Anemia masih menjadi masalah kesehatan yang masih jadi fokus utama bagi pemerintah, namun seringkali banyak masyarakat yang menyepelekan hal tersebut.

Terkait ihwal tersebut, Ketua Tim Kerja KIE Kementerian Kesehatan, Dwi Adi Maryandi menyebutkan di negara ini masih ada 12 provinsi yang jadi prioritas pengentasan stunting yang disebabkan oleh kekurangan zat besi ini. “Kalau kita beri perhatian ke-12 provinsi ini, maka potensi penurunan stunting akan lebih masif,” ucap Dwi Adi.

12 provinsi yang menjadi cakupan fokus Kemenkes menangani stunting yakni: Aceh, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten.

Lewat pemaparannya, Dwi Adi mengatakan ada sekitar 2,8 juta dari 4,9 juta ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya sebanyak 6 kali ketika tengah mengandung. Hanya ada 46.000 posyandu yang aktif beroperasi dari 300.000 ribu posyandu.

Ketua Umum Perhimpunan Hematologi & Transfusi Darah Indonesia (PHTDI), Dr. dr. TB. Djumhana Atmakusuma, SpPD-KHOM menyebutkan bahwa anemia merupakan suatu kondisi saat jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin dalam tubuh menurun.

Djumhana menjelaskan beberapa gejala yang ditimbulkan oleh penderita anemia di antaranya adalah sering merasa kelelahan, kekurangan energi, kulit tampak terlihat pucat, sesak nafas, serta detak jantung yang tidak teratur. “Penyebab terbesar dari anemia adalah kekurangan zat besi, diagnosis ADB (Anemia Defisiensi Besi) biasanya sulit karena banyak pasien tidak memiliki gejala yang terlihat,” jelas Djumhana.

P&G Health bersama Sangobion juga sengaja merilis ANEMIA METER, yaitu sebuah aplikasi berbasis web pertama di Indonesia untuk mendeteksi risiko anemia.

Anemia Meter dapat diakses di semua perangkat, masyarakat dapat mengakses langsung melalui laman web sangobion.co.id/anemia-meter tanpa perlu mengunduhnya terlebih dahulu, atau bisa juga diakses melalui Instagram @Sangobion4life.

Kemudian, masyarakat dapat langsung melakukan pengecekan risiko anemia dari gejala-gejala yang akan ditanyakan dalam kuesioner penilaian risiko anemia tersebut.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *