GoHappyLive.com, JAKARTA-Data dari The Global Food Banking Network (GFN) menyebutkan ada 1,3 juta ton makanan terbuang pecuma setiap tahunnya. Ironisnya Indonesia tercatat sebagai salah satu dari lima besar negara didunia dengan jumlah sampah makanan yang terbuang percuma. Potensi ini mendorong Foodbank of Indonesia (FOI) & YWaste menjalin kolaborasi dengan tujuan menghubungkan pihak yang memiliki kelebihan pangan dan pihak yang membutuhkan pangan melalui sebuah aplikasi donor makanan telah siap diluncurkan.
Jika Anda sedang pergi makan keluar, seperti ke restoran, hotel atau café, pasti sering melihat makanan sisa di piring-piring pengunjung yang tidak habis. Agar tidak terbuang sia-sia, sisa makanan ini masih bisa diolah kembali sebagai pupuk kompos.
Tapi mungkin yang masih sedikit orang tahu, bagaimana dengan kondisi makanan berlebih dari pihak pengelola hotel , restoran atau café? Jika tidak dicarikan solusinya, sudah barang tentu makanan tersebut juga turut terbuang percuma.
Berangkat dari kondisi tersebut, FOI dan YWaste Indonesia menggalang makanan dari hotel, restoran dan kafe kafe melalui tehnologi berbasis aplikasi yang segera akan diluncurkan tahun ini. Aplikasi ini akan menjadi aplikasi donor makanan yang pertama di Indonesia dan diharapkan dapat menjadi solusi mengatasi persoalan kelaparan di sekolah.
Berdasarkan observasi oleh Foodbank of Indonesia ke sejumlah sekolah PAUD di wilayah Jakarta dan Banten ditemukan fakta bahwa sebanyak 40-50 % anak-anak berangkat ke sekolah dengan kondisi perut kosong alias tidak sarapan sehingga mengakibatkan mereka tidak dapat konsentrasi dalam menerima pelajaran.
Perut yang lapar dapat mengakibatkan menurunnya konsentrasi siswa saat belajar,sulit menerima pelajaran dengan baik,dan menimbulkan rasa malas, lemas,lesu, lebih emosional, gelisah,dan anemia . Hal ini tentu mengganggu proses belajar mengajar disekolah.
Ywaste dan Food bank of Indonesia (FOI) memahami tantangan kebutuhan anak-anak yang mengalami kekurangan ini. Perkembangan teknologi digital dan program pangan FOI Mentari Bangsaku mendorong terjalinnya kolaborasi untuk mengelola makanan yang berlebih untuk disebarkan pada anak-anak yang membutuhkan.
Ian Price, founder Y Waste Australia mengatakan bahwa aplikasi ini telah berjalan dengan baik di Australia dan berharap dapat menjadi aplikasi solusi di Indonesia.
Pemilihan FOI sebagai mitra YWaste tak lepas dari pengalaman FOI sebagai bank makanan yang telah beroperasi lebih dari 4 tahun dan memiliki lebih dari 500 relawan di 17 titik wilayah operasi.
“Aplikasi ini diluncurkan dengan harapan bisa mengurangi makanan terbuang hingga 40% dan dapat membantu dunia usaha bidang pangan untu lebih bijak mengelola left over food ( makanan berlebih yang berpotensi terbuang) untuk membantu banyak orang, ” jelas Ian disela-sela penandatangan kerja bersama (MoU) antara Ywaste Indonesia dan FOI di Jakarta, baru-baru ini.
Sementara itu Pendiri Food bank of Indonesia, M Hendro Utomo mengatakan, upaya untuk meraih keadilan pangan bagi pihak-pihak yang membutuhkan, terutama pada anak-anak memerlukan kerja sama berbagai pihak. Baik dari pemerintah,lembaga masyarakat, dunia usaha, media, dan akademisi. FOI menyambut baik kerjasama berbasis tehnologi aplikasi yang memungkinkan semua pihak dapat berperan mengatasi persoalan akses dan keadilan pangan.
“Aplikasi YWaste ini diharapkan dapat menjadi solusi alternative bagi upaya kita membantu masyarakat mendapatkan akses pangan. Aplikasi Y Waste berperan penting mempercepat proses pencarian donasi pangan. Sebagai langkah awal akan membantu FOI dalam program MentariBangsaku yang bertujuan mengurangi angka kelaparan disekolah, namun dapat diperluas untuk program -program lain seperti Dapur Pangan dan RED (Responseto Emergancy and Disaster) FOI,” jelas Hendro.
Selain dapat lebih cepat mendapatkan donor makanan, menurut Esti Puji Lestari, President Director YWaste Indonesia aplikasi ini memudahkan pendataan makanan yang akan disumbangkan, mendata jadwal pengambilan donasi makanan, dan mempermudah FOI untuk menyalurkan makanan tersebut ke berbagai titik operasi.
“Setiap orang punya cara bagaimana menunjukkan kepedulian terhadap sesama. Cara kami adalah dengan menghadirkan aplikasi ini ke Indonesia. Saya berharap dengan aplikasi Ywaste Indonesia merupakan salah satu solusi praktis untuk meraih tujuan itu. FOI dan Ywaste akan terus menyempurnakan kolaborasi ini untuk meraih keadilan pangan bagi semakin banyak masyarakat Indonesia,” pungkas Esti.