Sun. Nov 17th, 2024

GoHappyLive.com, JAKARTA- Setelah bertahan 6 jam di dalam rumah yang terendam air 1,5 meter akibat banjir yang melanda kawasan Jabodetabek sejak akhir tahun 2019, seorang bayi  berusia 40 hari berhasil diselamatkan Tim Baznas Tanggap Bencana  dengan perahu karet  pada hari pertama di tahun 2020. 

 

Bayi bernama Maura itu merupakan warga di Cipinang Melayu yang berhasil mendapat bantuan  dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui Tim Baznas Tanggap Bencana yang bergerak cepat ke lokasi-lokasi banjir di Ibukota DKI Jakarta.

Pada kesempatan yang sama  Tim Layanan Aktif Baznas (Lab) juga  mendistribusikan bantuan untuk warga korban banjir di wilayah RT 01 RW 04, Kelurahan Cipinang Melayu, kecamatan Makassar, Jakarta Timur, Rabu (1/1).

Sebanyak 7 personel Tim Layanan Aktif Baznas memberikan bantuan berupa bahan makanan siap saji yang didistribusikan melalui Pos Layanan Banjir Baznas yang telah didirikan di Cipinang Melayu.

Di lokasi ini, sebanyak 114 rumah, yang terdiri dari 67 KK, dengan jumlah penghuni sebanyak 300 jiwa harus mengungsi karena banjir telah merendam rumah mereka dengan ketinggian 2-3 meter.

Sementara itu warga yang sudah terevakuasi saat ini terkonsentrasi di bawah kolong jalan Tol Becakayu, sebagai tempat perlindungan sementara yang dianggap aman.

Tim Layanan Aktif Baznas bergerak cepat ke lokasi banjir mendistribusikan bantuan kepada warga / foto: dok.pri

Selain memberi bantuan kepada bayi Maura, saat ini Tim Baznas Tanggap Bencana terus memaksimalkan untuk membantu beberapa warga yang masih terjebak di rumahnya.

Tak hanya  bantuan pendistribusian makanan, Baznas juga mengirimkan bantuan kesehatan melalui Rumah Sehat Baznas (RSB) yang melayani pemeriksaan kesehatan serta pemberian obat-obatan bagi warga korban banjir. Pasalnya dalam kondisi saat ini, warga korban banjir sangat rentan terkena penyakit.

Tim dari relawan Baznas saat ini juga berupaya maksimal dalam proses memberikan tambahan bantuan pendistribusian berupa makanan, dapur air, dan selimut. Kondisi beberapa akses menuju lokasi yang tertutup banjir, membuat pengiriman bantuan sedikit terhambat.

Berdasarkan laporan tim di lapangan, sampai sore ini, belum terlalu banyak bantuan yang masuk, dan pengungsi masih sangat membutuhkan kiriman bantuan makanan dan tempat mengungsi sementara yang lebih layak.

Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas, Irfan Syauqi Beik mengatakan, untuk mengoptimalkan bantuan kepada masyarakat Jabodetabek yang terdampak banjir, Baznas mendirikan posko bantuan untuk menjangkau berbagai lokasi yang terdampak banjir.

“Banyaknya lokasi pemukiman warga yang terkena banjir menyebabkan kebutuhan logistik dan posko pengungsian juga tinggi. Baznas mendirikan Pos komando untuk membantu para korban banjir di berbagai titik lokasi,” katanya.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *