Tue. Dec 24th, 2024

Jakarta – Komunitas Sahabat Kartini bersama Yayasan Sosial Bahira melakukan kegiatan sosial berupa pembagian 1000 paket sembako kepada masyarakat yang secara ekonomi terdampak covid 19. Salah satu profesi yang menjadi perhatian adalah para jurnalis atau awak media.

 

Wabah covid 19 yang melanda negeri ini dan adanya himbauan pemerintah agar warga stay home atau mengurangi aktivitas di luar rumah telah berakibat besar terhadap kondisi keuangan banyak keluarga.

Sehingga dalam kondisi sulit seperti ini, kita tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Harus ada kesadaran dari lapisan masyarakat untuk saling bahu membahu dalam mengatasi dampak pandemi covid-19 ini.

Hal ini  yang mendorong Sahabat Kartini dan Yayasan Sosial Bahira untuk berkontribusi memberi bantuan berupa kebutuhan pokok mulai dari beras, minyak goreng hingga mie instan bagi masyarakat yang membutuhkan.

Paket sembako tersebut dibagikan secara cuma-cuma ke sejumlah titik di kawasan Jakarta, Bekasi dan Cikarang.

Ketua Sahabat Kartini dan Yayasan Bahira, Rani Anggraini Safitri (kanan ujung) sedang menyerahkan paket sembako kepada masyarakat terdampak covid- 19 / foto: tyo pribadi

Rani Anggraini Safitri, Ketua Sahabat Kartini sekaligus pendiri Yayasan sosial Bahira mengatakan pembagian sembako ini termotivasi oleh masih banyaknya masyarakat pekerja yang tetap harus keluar rumah untuk menjalankan tugas atau profesinya, di tengah pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah pusat.

“Target bantuan ini diberikan kepada para pekerja yang masih melakukan aktifitas di luar rumah seperti para ojek online, petugas kebersihan, supir taksi, pemulung atau warga masyarakat yang terdampak oleh covid 19,” ungkap Rani.

Selain memberikan bantuan kepada mereka yang terpaksa harus keluar rumah untuk mencari nafkah, Sahabat Kartini dan Yayasan Bahira juga mensupport para pekerja profesi yang akibat wabah ini mendapat dampak langsung yang mengganggu ekonominya.

Salah satu profesi yang menjadi perhatian  Rani adalah para wartawan atau jurnalis.

Menurut Rani selama ini media massa menjadi partner dalam mensosialisaikan dan mempublikasikan kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan kedua organisasi yang dipimpinnya.

Seperti bulan April ini harusnya menjadi momen penting bagi Sahabat Kartini karena setiap tahun tidak pernah absen menggelar kegiatan dalam rangka merayakan hari Kartini.

Tapi dengan adanya wabah covid 19 mengingat himbauan pemerintah untuk melakukan social distancing terpaksa segala bentuk perayaan pun ditiadakan.

Namun sebagai bentuk dukungan terhadap para perempuan pejuang ekonomi keluarga, Sahabat Kartini melakukan aksi bagi- bagi sembako.

“Ya kita sudah bergerak sejak bulan Maret lalu. Agar tidak terjadi kerumunan massa, kita datangi langsung ke rumah- rumah mereka. Begitu juga kami tidak melupakan teman-teman jurnalis yang selama ini banyak membantu mempublikasikan kegiatan Sahabat Kartini. Sehingga kami juga sangat memahami kesulitan mereka yang tetap harus bekerja dimasa sulit seperti sekarang. Sebagai wujud rasa terima kasih, kami memberikan support kepada teman-teman jurnalis dengan pemberian paket sembako,” tegas Rani.

Bantuan untuk jurnalis akan didistribusikan oleh Komunitas Media Relasi melalui gerakan “Peduli Jurnalis”.

Perwakilan awak media menerima bantuan paket sembako dari Sahabat Kartini dan Yayasan Bahira/ foto: Muller Mulyadi

Pembagian sembako sendiri meski telah mencapai 1000, tidak menutup kemungkinan akan ditambah jika memang masih banyak yang membutuhkan.

Namun yang pasti, bersamaan dengan masuknya bulan suci ramadan 1441 H ini, Rani atas nama pribadi telah bernadzar untuk tidak berhenti memberi perhatian terhadap sesama yang saat ini sedang kekurangan.

Bentuknya dengan menyediakan 100 nasi kotak untuk makan malam selepas buka puasa.

“Seperti biasa kami akan berikan ke beberapa titik yang membutuhkan. Insya Allah sepanjang bulan ramadan total 3000 nasi kotak untuk santap makan malam bagi para pekerja ojol, petugas kebersihan, supir taksi dan kaum dhuafa. Semoga bantuan yang tidak seberapa ini dapat meringankan langkah mereka dalam mencari nafkah. Minimal setelah sehari penuh berpuasa, mereka tidak kesulitan mendapatkan makanan untuk disantap,” pungkas Rani.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *