GoHappyLive.com, JAKARTA—Ditengah pandemi covid-19, Nuffic Neso Indonesia bekerjasama dengan NOW, KNAW, LIPI, ALMI dan Kedutaan Besar Belanda di Indonesia menyelenggarakan WINNER 2020. Melalui kegiatan yang bakal rutin diselenggarakan setiap tahun, diharapkan peneliti ilmiah dan terapan Indonesia dan Belanda dapat bekerja sama dalam masalah global yang relevan bagi masyarakat dan pembuat kebijakan di kedua negara, terutama terkait pencapaian SDGs.
WINNER 2020 merupakan yang pertama kali diselenggarakan. Menristek Bambang Brodjonegoro berkesempatan membukanya secara daring bersama Ingrid van Engelshoven Menteri Pendidikan, Ke budayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda pada Selasa, 24 November 2020.
Dalam pidatonya Bambang Brodjonegoro menyampaikan WINNER adalah sebuah acara yang akan memberikan kesempatan untuk merefleksikan sejarah panjang kolaborasi Belanda-Indonesia.
Bahkan melalui kegiatan ini keduanya dapat mengidentifikasi prioritas bersama, memperdalam hubungan antara kedua negara dan membentuk kolaborasi baru.
“Disini perlunya kolaborasi internasional menjadi prioritas – untuk mempercepat kualitas perguruan tinggi Indonesia melalui kerjasama internasional terutama dengan Belanda,” ujar Bambang.
Tak lupa Kepala Koordinator Badan Riset dan Inovasi ini menyatakan komitmen tertinggi untuk memfasilitasi dan memperluas akses institusi pendidikan tinggi Indonesia ke penelitian Belanda dan peluang pendidikan serta kerjasama beasiswa.
Sedangkan Ingrid van Engelshoven juga menekankan bahwa Indonesia adalah pintu gerbang Asia Tenggara, Belanda adalah pintu gerbang ke Eropa. Sehingga dalam hal ini saling bekerja sama adalah agenda yang dimiliki oleh kedua negara.
“ WINNER menjadi sebuah momentum bagi kedua negara untuk dapat terus melakukan kerja sama di masa yang akan datang. Mari kita belajar bersama, bertukar pikiran bersama agar Belanda dan Indonesia dapat menjadi pemenang,” urai Ingrid.
Ingrid van Engelshoven menyatakan bahwa perkembangan pesat di Indonesia sangat mengesankan.
“ Kami (Belanda) ingin menjadi bagian dari perkembangan ini. Pelaksanaan WINNER yang pertama ini akan memiliki fokus khusus tentang bagaimana Indonesia dan Belanda dapat belajar dan saling mendukung dalam kolaborasi sains dan pendidikan untuk mengatasi krisis Covid-19,” lanjut Ingrid.
Sementara terkait sektor SDG yang harus diproritaskan dalam kerja sama pendidikan dan penelitian terutama dalam kondisi saat pandemic yang sedang terjadi, Ingrid van Engelshoven menyebutkan penelitian dalam bidang medis dan kualitas hidup harus diprioritaskan untuk saat ini.
“Namun hal hal lain juga tidak akan dilupakan seperti climate change, biodiversity, law and justice, agriculture, hydrology,” jelasnya.
Senada Ingrid, Bambang menambahkan bahwa area dan kesehatan dan pendidikan adalah 2 hal yang ada di dalam daftar utama. Dalam kondisi pandemic ini tentunya area kesehatan yang sangat diprioritaskan dibandingkan dengan pendidikan.
“Namun, kita juga tidak bisa melupakan aspek ekonomi. Masyarakat bisa saja kebal dari virus yang ada, tetapi ada suatu kondisi dimana masyarakat tidak bisa bertahan hidup apabila tidak adanya pemasukan ekonomi. Maka dari itu aspek ekonomi dan sosial harus diperhatikan,” lanjut Bambang.
Menurutnya, dalam kondisi yang sedang terjadi ini juga, aspek lingkungan menjadi perhatian. Dengan adanya pembatasan aktivitas perekonomian, kita dapat merasakan lingkungan yang lebih bersih.
“Dalam kesimpulan, mengkombinasikan 3 aspek yaitu aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan harus seiring sejalan dan Indonesia dapat melihat contoh penerapan keseimbangan dalam ketiga aspek ini. Penelitian dalam penemuan vaksin juga akan menjadi prioritas dalam kerjasama penelitian dan diharapkan Indonesia dan Belanda dapat melakukan hal ini,” ucap Bambang.
Kerjasama international dalam penelitian dan pendidikan, kata Bambang sangat penting untuk mengembangkan penelitan, pendidikan dan teknologi di Indonesia.
Dia memberi contoh, dimana saat ini universitas di Indonesia menduduki peringkat 296 di QS world (rangking universitas di dunia), hal ini bisa dikatakan cukup rendah di sisi Indonesia.
Mengingat Indonesia merupakan peringkat ke 4 berkaitan dengan populasi dan menduduki posisi ke 16 dalam GDP di perekonomian. Berkaitan dengan informasi tersebut Indonesia membutuhkan untuk mempercepat peningkatan kualitas perguruan tinggi.
Terutama dengan Belanda, universitas – universitas di Belanda cukup dikenal. Berdasarkan pengalaman saya ketika masih menjabat di Universitas Indonesia melakukan kontak dengan universitas luar negeri (baik dengan pihak universitas dan professor) untuk menawarkan kerjasama penelitian sangatlah mudah.
“Melalui acara ini diharapkan kerjasama penelitian Indonesia dengan Belanda dapat terus bertambah dan akan terus mendapatkan dukungan penuh dari kedua belah negara,” ujar Bambang, lagi.
Ingrid mengatakan pentingnya kolaborasi internasional adalah untuk mempertahakan dan memajukan proses perkembangan ini menjadi lebih baik. Sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang terbaik dan fasilitas yang terbaik, kedua negara ini juga saling menghargai dalam hal perbedaan yang ada. Ini merupakan hal penting untuk terus menjaga kerjasama yang telah ada dan melakukan kerjasama baru.
“Indonesia merupakan negara yang sangat berharga dan kami (Belanda) sangat beruntung telah sering melakukan kerjasama baik di ranah perguruan tinggi dan penelitian. Dapat dilihat bahwa perkembangan Indonesia sangat pesat dan dicapai dalam kurung waktu yang singkat. Bagi kami (Belanda) hal ini sangat mengesankan. Pentingnya kolaborasi internasional adalah untuk mempertahakan dan memajukan proses perkembangan ini menjadi lebih baik,” pungkas Ingrid.