Mon. Nov 18th, 2024

Bimbimbap Raksasa di K Food And Content Festival

GoHappyLive.Com, JAKARTA-Ada yang istimewa dalam gelaran K Food and Content Festival yang digelar KOCCA (Korean Creative Content Agency) di pelataran parkir FX Sudirman, Sabtu (1/9) lalu. Pengunjung yang hari itu tengah berada di sana beruntung karena dapat ikut mencicipi masakan tradisional Korea, bimbimbap. Bukan bimbimbap biasa, karena ukurannya yang raksasa di atas sebuah mangkok berbentuk heksagonal dengan sisi sepanjang 1 m.

Adalah Defia Rosmaniar yang mendapat kehormatan untuk mengaduk nasi campur khas Korea itu bersama para pejabat KOCCA. Defia mendapat kehormatan itu karena merupakan atlet pertama Indonesia yang meraih medali emas dalam Asian Games 2018 lalu. Ia adalah atlet taekwondo yang merupakan olahraga beladiri asal Korea.

Bimbimbap tentu tak asing bagi para penggemar budaya Korea. Biasanya bimbimbap berupa semangkuk nasi putih dengan laut diatasnya berupa sayur-sayuran, daging sapi, telur dan diguyur saus pedas gochujang dan minyak wijen. Sebagaimana namanya, nasi campur, sebelum disantap nasi dan lauk diaduk menjadi satu.

Itulah yang dilakukan Defia sore itu. Bersama pejabat dari Korea, Defia mengaduk bimbimbap hingga tercampur rata. Setelah rata, barulah saus gochujang dan minyak wijen dicampurkan oleh chef yang bertugas sore itu.

Para pengunjung dapat mencicipi bimbimbap secara gratis. Antrian panjang pun terjadi demi mencicipi semangkuk bimbimbap. Bukan hanya bimbimbap yang dibagikan kepada pengunjung, festival juga menyiapkan kimbap, serupa shusi dari Jepang, kimbab adalah nasi yang digulung dan dibungkus dengan rumput laut. Kimbab adalah malanan yang populer untuk dibawa piknik, hiking atau aktivitas lain di luar ruangan.

Kembali ke bibimbap, makanan ini memiliki variasi yang banyak menurut daerahnya di Korea. Kota Jeonju di Jeolla Utara adalah kota asal variasi bibimbap daerah yang paling terkenal di Korea. “Jeonju bibimbap” (nasi campur Jeonju) merupakan bibimbap yang berisi lauk pauk yang paling banyak di Korea.

Terdapat beberapa teori mengenai asal usul bibimbab, salah satunya ada yang mengatakan bahwa makanan ini dibuat dari sesaji yang dipersembahkan kepada arwah leluhur. Sehabis melaksanakan jesa,, orang-orang saling berbagi makanan sesaji dan mencampurkannya dalam mangkuk. Ada pula makanan sejenis yang dinamakan heotjesabap atau “makanan sehabis jesa”. Nasi campur daging sapi yang berasal dari Kota Jinju, propinsi Gyeongsang merupakan bibimbap berisi nasi ditambah lauk pauk berupa sayur dan daging sapi mentah (yuk hoe). Menurut sejarah, nasi campur ini tercipta pada masa Perang Imjin ketika rakyat setempat harus menyiapkan masakan yang praktis pada saat-saat genting.

Dolsot bibimbap merupakan bibimbap yang dihidangkan dalam mangkuk dari batu yang sudah dipanaskan. Dolsot berarti “mangkuk batu”. Panas dari mangkuk batu akan mematangkan telur mentah yang diletakkan di atas nasi sebagai lauk. Sebelum nasi dimasukkan, minyak wijen dituangkan di dasar mangkuk batu agar terbentuk lapisan kerak nasi yang harum dan garing di dasar mangkuk.

 

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *