Mon. Nov 18th, 2024

GoHappyLive.com,JAKARTA- Setelah digelar pertama kali pada tahun 2016, kini Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) kembali menyelenggarakan Kreatifood 2018. Gandaria City Mall, Jakarta Selatan menjadi tuan rumah pada kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 21-23 September 2018.

 

Jakarta menjadi kota kelima penyelenggaraan Kreatifood 2018 setelah digelar di 4 kota besar, yaitu Surabaya, Medan, Palembang dan Yogyakarta.

Kepala Subdirektorat Pasar Segmen Bisnis dan Pemerintahan Direktorat Pengembangan Pasar Dalam Negeri, Deputi Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif, Fahmi Akmal mengatakan, Kreatifood 2018 dihelat dengan arah baru yang bertujuan untuk meningkatkan subsektor kuliner dengan menghubungkan perusahaan rintisan (startup) kuliner kepada kanal distribusi dan pemasaran produk serta meningkatkan peluang investasi baru dari sisi permodalan non perbankan.

“Targetnya bukan sekedar nominal angka dalam penjualan saja, namun keberhasilan peserta Kreatifood untuk memperluas jaringan pasar mereka.Tujuannya supaya mereka lebih berkembang, memperluas jaringan pasar dan berhasil serta sukses di investasi. Seperti contoh Kreatifood sebelumnya sudah berhasil mempertemukan reseller atau distributor dengan para anggota food startup Indonesia,” ungkap Fahmi di Gandaria City Mall, Jakarta, pekan ini.

Kreatifood 2018 kali ini diikuti oleh 50 brand peserta terpilih dari peserta FoodStarUp Indonesia 2017 dan 2018.

“Peserta harus terkurasi dalam platform FoodStartUp Indonesia, karena Kreatifood adalah program lanjutan dan pendukungan FoodStarUp Indonesia di bidang pemasaran. Yang menarik dari Kreatifood adalah salah satu syarat kurasi adalah pemilik produk harus berani berpameran di kota lain. Sehingga ini akan membuka kesempatan masyarakat mengetahui produksi yang dimilikinya. Dengan kata lain yang mengikuti Kreatifood adalah StarUp yang siap untuk naik level,” lanjut Fahmi.

Beragam jenis makanan dan minuman turut meramaikan perhelatan ini. Diantaranya ada mie untuk vegan, lumpia, tempe krez, hingga minuman green smoothies yang mengandung sayuran.

Ketua Perkumpulan FoodStarUp Indonesia dan juga Co-Founder FoodLab Indonesia, Yustinus Agung mengatakan pihaknya tidak membatasi jenis produk para peserta.

“Produknya mulai dari bahan baku sampai yang siap saji, juga ada. Ragam makanannya banyak banget. Mulai dari camilan hingga makanan berat. Yang terpenting sekali dari Kreatifood ini adalah letak kreatifitasnya. Mohon maaf sekali yang nggak kreatif nggak akan terkurasi. Sebagai contoh, ada yang menampilkan nasi goreng kebab, nah itu kan ada sisi kreatifnya. Kalau hanya sekedar nasi goreng atau kebab saja, mungkin sudah banyak yang buat ya,” papar Agung.

Kegiatan Kreatifood akan berlanjut ke 5 kota Indonesia lainnya, antara lain: Bandung, Malang, Samarinda, Makassar dan berakhir di Denpasar.

Fahmi mengatakan kontribusi PDB ekonomi kreatif (ekraf) subsektor kuliner tahun 2016 adalah yang terunggul berdasarkan survei khusus ekraf oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yaitu mencapai 41,4%.

Pada tahun 2016, nilai ekspor kuliner mengalami peningkatan sebesar 6,92% menjadi $ 1.206,5 juta yang sebelumnya $ 1.179,0 Juta.

Kegiatan Kreatifood 2018 ini merupakan salah satu bentuk kontribusi Bekraf bagi subsektor penyumbang PDB ekraf terbesar tersebut.

“Bekraf terus berupaya meningkatkan kapasitas pelaku ekonomi kreatif bidang kuliner dengan memberikan tambahan pengetahuan seputar ilmu investasi, kesiapan memasarkan di luar negeri, dan bagaimana melakukan pengembangan kapasitas produksi,” tutupnya.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *