GoHappyLive.com, JAKARTA- Seiring pertumbuhan jumlah pengguna video streaming yang signifikan, Vidio, aplikasi layanan video streaming asli Indonesia, memfokuskan diri sebagai penyedia konten local yang dibutuhkan masyarakat.
Pada tahun 2019, menurut data penelitian Hootsuit mencatat 56% populasi Indonesia telah terjangkau oleh internet. Peningkatan ini berbanding lurus dengan minat penggunaan media sosial dimana 48% diantaranya merupakan pengguna aktif.
Berangkat dari fenomena ini, Vidio menggandeng SinemArt untuk meluncurkan Original Series yang berjudul “Girls in the City”. Seperti judulnya, serial ini menceritakan tentang sisi lain kehidupan para kalangan milenial sampai efek persaingan tidak sehat akibat penggunaan media sosial. Mengusung genre Drama Romantis, serial ini dibintangi oleh Maura Gabriella, Icha Nabillah, Firda Indira, Firosah dan Virginia Gabriella.
Hermawan Sutanto selaku Deputy CEO Vidio mengungkapkan maraknya penggunaan media sosial kini menjadi candu bagi kalangan milenial. Hal paling signifikan yang paling sering dirasakan adalah hadirnya social peer pressure di dunia maya.
“Kami melihat kalangan milenial sangat rentan terhadap social peer pressure di dunia maya dimana mereka mendominasi penggunaan media sosial sebesar 49.5% di Indonesia. Untuk itu, serial ini hadir untuk mengungkap isu sosial yang dianggap tabu namun makin kerap terjadi di ranah sosial kalangan milenial,” papar Hermawan.
Ade Muti, Head of Marketing Vidio menambahkan serial-serial bertemakan anak muda akan banyak diproduksi karena Vidio menargetkan kaum millenial untuk menonton tayangan tersebut.
Serial Girls in the City akan ditayangkan setiap hari Kamis pada pukul 7 malam, penonton diajak untuk cerdas dalam bertindak serta kreatif dalam memanfaatkan kemudahan teknologi di tengah kisruh tekanan sosial antar remaja yang terjadi di Indonesia.
“Saat ini ada fenomena di masyarakat kita, eksis di sosmed . Tapi terkadang memaksakan diri. Seperti perilaku pergi keluar negeri, tapi sebenarnya secara ekonomi tidak mampu. Lewat series ini kita edukasi masyarakat. Yuk kita cerdas dalam bersosial media,” tambah Ade.
Vidio menawarkan tiga jenis pelayanan, yakni free live streaming dengan menghadirkan 21 channel tv lokal dan original series besutan Vidio bersama mitra; lalu ada video on demand yang saat ini didominasi oleh program film, sinetron, dan series; dan yang terakhir adalah model subscription based untuk akses ke channel tv internasional dengan berbagai macam program yang lengkap. Layanan subscription based baru diluncurkan Vidio sejak November 2018.
Di tahun 2019 ini Vidio menargetkan sekitar 30 pengguna bulanan. Strateginya? Tak lain dengan menambahkan konten-konten local yang berkualitas.
“Karena kami adalah perusahaan di ranah penyedia konten, maka ke depannya kami akan memperbanyak konten-konten dengan mitra dalam layanan video on-demand. Tahun ini 2019, sedang melebarkan sayap kemitraan dengan banyak rekanan tekco, ini target kami sebelum kuartal kedua,” pungkas Hermawan.