GoHappyLive.com, JAKARTA- Dari 402 peserta lomba Kompetisi Roket Air Regional (KRAR), akhirnya terpilih 3 juara utama dan 3 juara harapan. Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengumumkan pemenangnya di gedung Pusat Peragaan IPTEK TMII Jakarta, pada Minggu, 8/9 kemarin.
Para peserta dari tingkat SMA tersebut adalah; Granada Andalusia H, dari SMAN 90 Jakarta sebagai juara 1 dengan skor 0, 09, lalu Syauqi Najla Khonza S, dari SMP Quran Assalam sebagai juara 2 dengan skor 0,11 dan Syahrozad Zalfa Nadia, dari MTs Pembangunan UIN sebagai juara 3 dengan skor 0,39.
Kemudian untuk juara harapan 1 diraih oleh Luthfi Dwi Andika, siswa MTsN 3 Bogor dengan skor 0,62, harapan 2 diraih oleh Maximus Uzia G dari SMP Tunas Agung Tangerang dengan skor 0,97, dan harapan 3 diraih oleh Syahla Pridehan dari SMP Kosgoro Bogor dengan skor 1,90.
Penilaian didasarkan pada skor terbaik dari 2 kali peluncuran yang merupakan jarak terpendek jatuhnya roket terhadap titik pusat target.
Selain menempati posisi kedua, Syauqi Najla juga keluar sebagai peserta favorit berdasarkan tingkatan usia.
“Baru pertama ikut KRAR, Alhamdulillah bisa menang. Target berikutnya adalah bisa lolos di Kompetisi Roket Air Nasional (KRAN) pada akhir September 2019, dan semoga bisa menang juga sehingga bisa ikut yang internasional (KRAI) di akhir tahun ini,” ungkap Najla.
Najla mengatakan melalui KRAR, wawasan ilmu yang dikuasainya kian bertambah. Apalagi selama mengikuti kompetisi , dirinya juga mendapatkan pelatihan sebelumnya. Sehingga ke depan dia berharap dapat mengikuti ajang lomba berskala internasional.
KRAR yang diselenggarakan PP IPTEK selama 2 hari (7-8 September 2019), diikuti oleh 404 siswa-siswi SMP dan SMU sederajat dari 93 sekolah di Jabodetabek dan Cilegon.
Menurut Direktur PP IPTEK, M. Syahrial Annas, ajang KRAR merupakan wadah untuk mengembangkan potensi di bidang sains di kalangan generasi muda.
“Sangat bernilai positif. KRAR menjadi wadah untuk pengembangan diri sekaligus turut berperan serta dalam kemajuan teknologi dibidang antariksa dan kedirgantaraan,” ucap Syahrial Annas, usai menyerahkan hadiah kepada para pemenang kompetisi.
PP-IPTEK sebagai science center pertama di Indonesia dan salah satu wahana pembelajaran iptek bagi masyarakat, khususnya generasi muda memiliki peran strategis dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia sesuai dengan visi dan misi negara.
“Selain kegiatan roket air masih banyak lagi peragaan dan program sains yang disajikan oleh PP-IPTEK kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pengetahuan iptek masyarakat,”pungkas Syahrial Annas.