GoHappyLive.com, JAKARTA– Berbekal kinerja sangat memuaskan di tahun 2019, PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (Jamsyar) yang pada 19 September 2020 genap berusia 6 tahun kembali menorehkan prestasi gemilang berupa pencapaian asset melebihi 1 Triliun. Bahkan melihat kinerja bisnis dan keuangan sepanjang Januari hingga Agustus 2020 yang mencapai Rp. 20, 87 Miliar serta didukung loyalitas dari mitra-mitranya, JamSyar optimis membukukan laba pada tahun 2020 meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia negatif dalam dua kuartal berturut-turut. Sebut saja pada kuartal II yang lalu, pertumbuhan ekonomi minus 5,32 persen, namun tidaklah demikian yang terjadi terhadap PT. JamSyar. Pertumbuhan bisnis Jamsyar, justru meningkat dengan nilai yang cukup besar.
Direktur Utama PT. JamSyar , Gatot Suprabowo mengatakan pertumbuhan aset, ekuitas, laba, volume penjaminan, jumlah terjamin, dan jaringan kantor mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun.
Hal ini tidak lepas dari kerja keras sejak tahun 2015 hingga 2019, rata-rata pertumbuhan aset dan ekuitas Jamsyar adalah sebesar 39,06% dan 23,66% per tahun.
Sedangkan rata-rata pertumbuhan volume penjaminan adalah 64,76% per tahun. Dari penjaminan tersebut, jumlah terjamin yang dijamin adalah sebanyak 1,38 juta terjamin.
Selama periode tersebut, total laba yang dibukukan oleh Jamsyar adalah sebesar Rp 83,86 miliar dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 57,27%.
“Pertumbuhan bisnis yang sangat cepat tersebut, tetap dilakukan oleh Jamsyar dengan mempertimbangkan aspek kehati-hatian. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi kesehatan sejak tahun pendirian hingga tahun 2017, Jamsyar berada dalam kondisi Sehat dan pada 2 tahun terakhir berkondisi Sangat Sehat,” papar Gatot di acara Gathering Virtual bersama media, baru-baru ini.
Berkat kehati-hatian itu pula, Jamsyar tetap survive dan eksis di tengah pandemi. Pada posisi per 31 Agustus 2020, total aset Jamsyar adalah sebesar Rp 1.252,68 M atau tumbuh secara YoY sebesar 18,22%.
Sejalan dengan adanya penerapan PSBB di berbagai propinsi, teknologi informasi yang handal dan terintegrasi berupa pelaksanaan digital-guarantee sangat membantu proses penjaminan dimasa pandemi ini
“Hal ini membutuhkan kejelian bagi Jamsyar untuk tetap mempertahankan kegiatan bisnisnya. Selain itu, terdapat kemungkinan adanya peningkatan pengajuan klaim oleh mitra kerja. Untuk itu, Jamsyar telah mengantisipasi dengan melakukan upaya pendekatan kepada mitra perbankan untuk melakukan restrukturisasi sesuai dengan kebijakan relaksasi yang dikeluarkan oleh OJK. Dari sisi kemampuan pembayaran kewajiban, likuiditas Jamsyar masih sangat bagus, yaitu sebesar 550%, dimana sesuai ketentuan POJK, nilai likuiditas dinyatakan dalam kondisi sangat bagus apabila berada di rentang 130% s.d. 800%,” lanjut Gatot.
Mengingat kondisi pandemic covid19 dan dampaknya bagi perekonomian, dimana pemerintah telah merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia, maka Jamsyar juga telah membuat kajian dampak covid19 terhadap kinerja Jamsyar di tahun 2020, dengan 3 skenario.
Dalam skenario moderat, Jamsyar mengasumsikan pandemic berakhir pada Bulan September 2020, dan perusahaan berjalan normal kembali pada bulan Oktober 2020. Sesuai dengan asumsi tersebut.
Maka IJK Cash Basis ditargetkan mencapai Rp 318 miliar dari target semula sebesar Rp 400 miliar (79,50%). Beban klaim diproyeksikan meningkat menjadi sebesar Rp 114 miliar dari anggaran semula sebesar Rp 93,5 miliar (121,93%). Atas klaim tersebut, diharapkan Jamsyar mendapatkan recovery sebesar Rp 34,9 miliar.
Pendapatan investasi juga diproyeksikan menjadi sebesar Rp 55,5 miliar dari target semula Rp 58,5 miliar (94,87%).
Selain itu, guna mengimbangi berkurangnya pendapatan dan peningkatan beban klaim, maka Jamsyar melakukan efisiensi biaya, berupa beban operasional dan beban umum & administrasi.
Dengan upaya tersebut, diharapkan laba tahun berjalan mencapai Rp 40 miliar dari target semula sebesar Rp 53 milliar (75,47%). Meskipun menurun dari target, namun laba tersebut tetap tumbuh dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu sebesar Rp 36,5 miliar atau tumbuh sebesar 9,59%.
Sedangkan dalam peningkatan jumlah terjamin yang dijamin oleh Jamsyar dari tahun ke tahun tersebut menunjukkan bahwa peran Jamsyar cukup besar dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.
Puncaknya pada masa pandemi, JamSyar dipercaya untuk ikut serta dalam Program Penjaminan Pembiayaan Modal Kerja Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Untuk melaksanakan program PEN, pemerintah menugaskan PT Jamkrindo dan PT Askrindo untuk melaksanakan penjaminan pemerintah. Dalam hal pihak terjamin memerlukan fasilitas penjaminan dengan skema syariah, penjaminan dilaksanakan melalui PT Jamkrindo Syariah dan PT Askrindo Syariah,” papar Gatot.
Selain penguatan teknologi informasi, dalam hal meningkatkan kualitas SDM, maka di tahun 2020, Jamsyar melakukan kegiatan Diklat untuk pengembangan knowledge, skill dan attitude.
Baik hard competency maupun soft competency, serta melakukan sertifikasi untuk beberapa bidang yang penting, antara lain tenaga ahli penjaminan, manajemen risiko, audit internal, IT, Human Resource, hukum, pengadaan barang dan jasa.
Di samping itu, untuk meningkatkan motivasi karyawan, maka akan dilakukan penyempurnaan system penilaian kinerja dan talent management serta meningkatkan penghasilan karyawan.
Dengan program-program tersebut, diharapkan kualitas dan loyalitas SDM akan meningkat sehingga tercipta SDM unggul yang mampu meningkatkan daya saing perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.
Bakti Sosial Hingga Khatam Quran
Meski masih terbilang belia, memasuki usia ke-6, JamSyar telah memiliki gedung sendiri di kawasan Letjend Soeprapto, Jakarta Pusat. Tentu saja ini menjadi modal dasar untuk meningkatkan brand image JamSyar.
Di tahun ini, JamSyar kembali berencana menambah jaringan kantor, setelah memiliki 14 jaringan kantor, terdiri dari 8 Kantor Cabang dan 6 Kantor Unit Pelayanan.
Semua tersebar di beberapa kota di Indonesia dan siap melayani seluruh wilayah Indonesia.
Saat ini Jamsyar juga dalam proses pengurusan ijin OJK untuk menambah 3 Kantor Cabang yang ditingkatkan statusnya dari Kantor Unit Pelayanan.
Mengusung tagline “Loyalitas Kita Eksistensi JamSyar” sejumlah rangkaian kegiatan telah dipersiapkan guna memperingati Milad ke-6 Jamsyar tahun ini Diantaranya: : Seminar Virtual bertema “Peran Penjaminan Syariah dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional“, Bakti Sosial bertema “JamSyar Peduli Pendidikan” dan “JamSyar Peduli Penanggulangan Covid-19”, Tasyakur dan Gathering virtual, Khataman Al Qurán, dan berbagai lomba.
Pada hari Sabtu, 26/9 kemarin, masih dalam rangkaian. HUT ke-6 JamSyar kembali menyalurkan bantuan sembako ke 7 titik lokasi terdampak covid -19. Nurul Quran Tangerang, Yayasan Rumah Piatu Muslimin , Kramat Raya, Yayasan Yatim dan Dhuafa Al Ummahat Bekasi, Yayasan Senandung Yatim Tangerang, Rusuh Jatinegara dan 2 yayasan rekomendasi Rumah Zakat.
“Selain bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur dan untuk berbagi kebahagiaan kepada masyarakat, rangkaian kegiatan Milad ke 6 JamSyar juga bertujuan untuk meningkatkan loyalitas dan integritas insan Jamsyar sehingga ke depan diharapkan Jamsyar semakin eksis,” ujar Ichsan Mufthi, ketua Panitia Milad ke-6 Jamsyar.
‘Kecil-kecil cabe rawit’, rasanya perumpamaan yang pas disematkan pada Jamsyar dengan kinerja gemilang di usianya yang masih belia ini.
Pantas saja, selama tahun 2019 dan 2020, JamSyar diganjar 12 penghargaan di bidang Marketing, Finance, Good Corporate Governance (GCG), Risk Management & Compliance, Human Capital Management, Corporate Communication, dan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Economic Review.
Di tahun yang sama, JamSyar mendapat penghargaan dalam acara Revolusi Mental Award 2019 dan Brand Strategy Terbaik Corporate Branding Anak Perusahaan BUMN yang diselenggarakan oleh BUMN Track.
Selain itu JamSyar juga mendapat penghargaan dengan predikat prestisius sebagai Institusi Keuangan Syariah versi Infobank 2019 dengan rating “Sangat Bagus”.
Menengok sejenak pada program -program CSR yang diusungnya selama ini, JamSyar konsisten berbagi, baik atas nama perusahaan atau melibatkan karyawan.
Sebagaimana definisi CSR itu sendiri, yaitu sebuah bentuk tanggung jawab sosial (Social Responsibility) sebagai bentuk keterlibatan dari organisasi dalam upaya mengatasi kelaparan dan kemiskinan, mengurangi pengangguran dan tunjangan untuk pendidikan dan kesenian. Atau Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan” (Kotler & Nancy, 2005,p.4).
Ditengah pandemi covid-19, JamSyar tidak kendor melakukan kegiatan sosial. Sebagai contoh, di awal April 2020 menyalurkan 1200 paket sembako. Kemudian di bulan Ramadhan lalu, JamSyar memberikan bantuan sembako ke 60 lokasi di kota dimana kantor Jamsyar berada, dengan bekerja sama dengan Yayasan atau Lembaga Sosial.
Bantuan tersebut didistribusikan mulai dari Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara Barat, hingga pulau Sulawesi. Selain bantuan sembako, Jamsyar juga memberikan bantuan alat Kesehatan berupa pemberian masker dan hand sanitizer.
“Sumber dana bantuan tersebut adalah dana shodaqoh dan zakat karyawan serta dana zakat perusahaan. Diharapkan bantuan yang diberikan tersebut dapat membantu meringankan masyarakat yang mengalami kesulitan,” jelas Direktur Operasional, Achmad Sonhadji.
Pemberian bantuan ini dikatakan Gatot sebagai perwujudan salah satu misi Jamsyar, yaitu memberikan manfaat bagi para stakeholders.
“Bantuan yang kita serahkan merupakan salah satu bentuk komitmen, dan kepedulian Jamsyar atas kesulitan yang dihadapi oleh kaum dhuafa sebagai akibat dari mewabahnya virus Corona. Hal ini juga dimaksudkan untuk menjaga salah satu maqashid syariah, yaitu melindungi jiwa, ” sambung Gatot.
Sementara pada Hari Raya Idul Adha 1441 lalu, JamSyar menyalurkan 23 ekor sapi kurban. Hewan kurban tersebut merupakan partisipasi seluruh keluarga besar Jamsyar yaitu Direksi dan karyawan/i Jamsyar seluruh Indonesia.
Menariknya penyaluran hewan kurban oleh keluarga besar JamSyar meningkat sebanyak 7 ekor sapi dibanding tahun lalu.
“Sejatinya kegiatan ini merupakan ibadah yang selaras dengan Budaya Perusahaan yang terkandung dalam kalimat MUMTAZ, yakni Maslahah (Kemaslahatan), Ukhuwah (Persaudaraan), Masuliyyah (Responsibility), Ta’awun (Kerjasama), Amanah (Kepercayaan), dan Ziyadah (Pertumbuhan),” pungkas Gatot.