Flip for Business merupakan solusi atas problem administrasi keuangan yang dihadapi banyak perusahaan. Tanpa terasa, pekerjaan administrasi keuangan yang rutin dan repetitif telah menyita banyak waktu, tenaga, dan biaya. Flip juga melihat bahwa dari ratusan pengguna, banyak yang menggunakan layanan ini untuk keperluan bisnis.
Beberapa riset yang dijadikan referensi dalam pengembangan produk ini adalah survei yang dilakukan oleh perusahaan riset global Censuswide dan platform otomasi pembayaran global Tipalti yang menemukan bahwa rata-rata 520 jam kerja per tahun tim keuangan terbuang untuk pekerjaan-pekerjaan yang dapat dengan mudah diotomatisasi melalui teknologi, seperti pembayaran dan verifikasi.
Temuan ini beresonansi dengan survei CFO Indicator Survey 2021 yang dipublikasikan Workday. Riset ini menyimpulkan hanya 17% waktu dari tim keuangan di perusahaan dimanfaatkan untuk aktivitas strategis, dan 50% dari waktu pekerja keuangan dihabiskan untuk pemrosesan transaksi.
“Waktu dan tenaga yang tersita untuk pemrosesan transaksi keuangan tumbuh seperti kanker dalam tubuh perusahaan. Tanpa kita sadari, semakin besar perusahaan, semakin besar pula produktivitas yang terbuang. Flip menjawab masalah ini dengan menghadirkan solusi otomasi transaksi yang efisien dan andal melalui Flip for Business,” papar Henri Halim, VP Enterprise Growth & Business Development Flip, dalam konferensi pers daring hari ini.
Menurut Henri, sebelum menggunakan Flip para pemilik usaha mengaku terbebani oleh proses manual untuk transaksi keuangan rutin atau berulang yang memakan waktu, biaya transfer yang mahal, dan besarnya volume transaksi yang gagal akibat kesalahan-kesalahan kecil, dan perangkat transaksi bisnis yang sulit diintegrasikan dan dikustomisasi.
“Dengan solusi ini, kami berharap para pemilik usaha bisa memfokuskan waktu dan tenaganya untuk urusan-urusan strategis dalam mengembangkan bisnis. Transaksi yang ringkas, efisien, dan lebih murah juga membuat perusahaan lebih gesit atau agile dalam masa new normal ini,” tambah Henri.
Flip for Business merupakan rebranding dan transformasi dari layanan sebelumnya yang bernama Big Flip. Transformasi ini dilakukan seiring pertumbuhan bisnis, penambahan produk pada solusi business-to-business (B2B), dan memperkuat ekosistem solusi B2B Flip.
“Identitas baru solusi B2B Flip for Business tentu tidak hanya wujud simbolis. Identitas baru ini juga membawa semangat baru Flip untuk semakin memperkuat ekosistem solusi B2B Flip,” ujar Andri Rahmad Wijaya, Head of Marketing Flip.
Flip for Business dipercaya dapat menjadi solusi yang andal karena tingkat teknologi tinggi yang memungkinkan integrasi yang mulus.
Ekosistem ini juga sangat berfokus pada konsumen dengan layanan pelanggan 24 jam serta fleksibilitas dalam limit, opsi top-up, dan transaksi di luar jam kantor. Solusi ini empat kali lebih cepat dari solusi konvensional.
Sebagai perwujudan misi untuk membangun produk keuangan yang paling adil di dunia, Flip hanya memberlakukan biaya per transaksi sukses tanpa tambahan biaya lain.
Dalam fitur Money Transfer, pengguna mentransfer hingga 20.000 akun bank hanya dengan beberapa klik.
Sementara fitur Accept Payment menyediakan pembayaran bagi konsumen perusahaan klien yang mulus dan dapat diterima secara real-time. Fitur International Transfer mampu menghemat biaya transfer hingga 50%.
Flip didirikan oleh alumni Universitas Indonesia, yakni Rafi Putra Arriyan, Luqman Sungkar, dan Ginanjar Ibnu Solikhin, yang mulai membangun perusahaan ini sambil kuliah pada 2015.
Pada akhir 2021, perusahaan rintisan ini memperoleh pendanaan Seri B senilai USD 48 juta yang dipimpin oleh Sequoia Capital India, Insight Partners, dan Insignia Ventures Partners.