Wed. Nov 27th, 2024

Kowani Waspadai Meningkatnya Angka KDRT Selama Pandemi Covid-19

GoHappyLive.com, JAKARTA- Pandemi Covid-19  telah  melanda hingga semua belahan  dunia. Tidak hanya berdampak terhadap kesehatan, virus  Corona ini juga merusak  sendi  perekonomian  dan hubungan  sosial jangka panjang. Bahkan pada sebuah penelitian menyebut dalam kurun waktu 3 bulan belakangan ini ada sekitar seribu wanita meninggal dunia di Perancis dan Meksiko akibat menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

 

 

Hasil penelitian ini  jelas  menjadi  satu kegelisahan bagi  Kongres Wanita Indonesia  (Kowani).

Kegelisahan ini  pun sangat  mendasar  mengingat  Kowani  adalah  organisasi  federasi  dengan  97 organisasi  kewanitaan tingkat  nasional  didalamnya.

Menurut Ketua  Umum KOWANI) Giwo Rubianto, KDRT selama masa pandemi ini merupakan efek tak langsung dari kebijakan Lock Down, Stay at Home atau PSBB.

“Sewaktu menjadi Ketua KPAI (Komisi Perlidungan Anak Indonesia), pernah ada penelitian yang menyebut KDRT terhadap wanita dan anak lebih sering terjadi  pada saat hari libur, biasanya Sabtu dan Minggu,” ungkap  Giwo yang  juga pernah menjabat sebagai  Ketua KPAI pada periode 2004-2007, lalu.

Kendati  dari data  YLBH Apik dan Komnas Perempuan belum terlihat ada kenaikan yang signifikan dari kasus KDRT selama PSBB.

Namun Giwo khawatir banyak terjadi KDRT yang tidak dilaporkan. Hal itu bisa terjadi karena banyak wanita Indonesia yang tidak memiliki akses untuk melaporkan tindak KDRT.

“Apalagi sekarang dalam masa PSBB, mungkin mereka mau melapor tapi tunggu masalah Covid-19 ini selesai,” ujar Giwo.

Menyikapi Hal tersebut,  Kowani telah menyiapkan  sejunlah langkah-langkah.

Diantaranya  membantu warga yang terdampak langsung secara ekonomi dan konseling.

Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto memberikan donasi paket sembako kepada panitia Peduli Jurnalis/foto: Tyo Pribadi

Secara ekonomi,  Kowani  telah membagikan paket sembako  kepada masyarakat  yang terdampak  Covid-19.

Pekerja profesi seperti  jurnalis juga tak luput  dari perhatian Giwo.

“Wartawan  menjadi salah  satu  garda terdepan dalam memutus  rantai  Covid-19.  Pekerjaan  mereka sangat  rentan  bersinggunggan dengan ODP atau PDP. Oleh  karena  itu  Kowani  menilai jurnalis  pantas mendapat  perhatian,” papar  Giwo, usai  menyerahkan  donasi  paket  sembako  kepada panitia  Peduli  Jurnalis,  pada akhir pekan ini.

Lebih jauh Giwo  mengatakan perempuan merupakan pihak  yang paling  terdampak  secara  mental akibat  Covid-19.

Namun  di  sisi  lain, perempuan  dituntut untuk kuat  dan tegar.

“Tuntutan  dari  suami  dan  anak, perempuan  harus bisa memerankan tugas istri  dan  ibu  dengan  baik,” ujar  Giwo.

Giwo  menghimbau agar segala  tuntutan tersebut  tidak dijadikan beban.  Sebaliknya semua wanita Indonesia agar bisa mengambil hikmah dari musibah ini.

Giwo secara langsung memberikan bantuan sembako kepada masyarakat, salah satunya kepada pengemudi ojol / Foto: Tyo Pribadi

Salah satunya  dengan memanfaatkan kesempatan stay at home ini untuk menjadi pendidik yang baik bagi anak-anak dan menjadi ibu rumah tangga yang melayani anggota keluarga dengan baik.

“Karena itu Kowani samt Mini aktif memberikan  konseling  kepada para ibu  melalui  kegiatan  tatap muka virtual. Memang sulit mengubah kebiasaan yang sehari-hari kerja, keluar rumah dan memiliki family time hanya di akhir pekan. Kini bertemu terus selama berminggu-minggu. Sudah pasti akan muncul banyak persoalan dan konflik. Apalagi jika suaminya menjadi korban PHK,” urai  Giwo, berempati.

Giwo mengajak para ibu memanfaatkan peluang bersama di dalam rumah dengan memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak-anaknya.

“Karena hikmahnya, kita sudah diberikan kesempatan yang terbaik untuk saling asih, asah dan asuh,” tukas Giwo  yang telah dua kali menjabat  sebagai pimpinan organisasi  wanita tertua di Indonesia, ini.

Kowani didirikan tahun 1928 telah menjadi jaminan sebuah organisasi yang mumpuni dengan banyak penghargaan nasional, regional maupun internasional.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *