GoHappyLive.com, JAKARTA— Menurut laporan ‘The Sustainable Development Goals and Covid-19’ tahun 2020, Indonesia berada pada urutan ke-101 dari 166 negara dalam hal pengimplementasian SDGs. Bila dibandingkan tahun sebelumnya, skor Indonesia membaik namun masih perlu keras untuk mencapai target yang diharapkan, apalagi menghadapi pandemi Covid-19.
Guna mengakselerasi pencapaian tujuan SDGs dan memastikan no one left behind, diperlukan semangat yang inklusif dan partisipatif dari semua pihak.
Bicara mengenai peranan swasta dalam kolaborasi lintas sektor, Ira Noviarti selaku Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. menuturkan sebagai perusahaan yang dibangun atas dasar tujuan mulia (purpose), Unilever, yang hampir 87 tahun berada di Indonesia berkomitmen untuk terus memainkan peranannya dalam membantu pencapaian SDGs di Indonesia melalui penerapan bisnis yang mengutamakan prinsip-prinsip keberlanjutan.
“ Prinsip tersebut kami terapkan di seluruh rantai nilai kami, mulai dari memastikan pasokan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, hingga pasca penggunaan produk oleh konsumen kami,”ungkap Ira Noviarti dalam kegiatan webinar memperingati ulang tahun Unilever Indonesia Foundation ke-10, baru-baru ini.
Webinar ini merangkul berbagai elemen masyarakat dari mulai pemerintah, sektor swasta, kalangan akademisi, hingga masyarakat untuk bersama-sama merumuskan langkah-langkah sinergis guna memastikan bahwa pembangunan yang berkelanjutan dapat terus terealisasi.
Ditambahkan Ira, komitmen keberlanjutan Unilever secara global sangat jelas dan terukur sejak diluncurkannya strategi Unilever Sustainable Living Plan (USLP) pada 2010 silam, dengan tiga tujuan utama: meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan lebih dari satu miliar orang; mengurangi jejak lingkungan yang dihasilkan dari pembuatan dan penggunaan produk Unilever hingga separuhnya; dan meningkatkan penghidupan jutaan orang sejalan dengan pertumbuhan bisnisnya.
“10 tahun penerapan USLP di Indonesia memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat serta lingkungan. Komitmen kami semakin kuat untuk terus membangun bisnis yang berlandaskan pada tujuan mulia (purpose-led) dan relevan serta mampu bersaing dimasa depan (future-fit). Komitmen tersebut membawa kami kepada tiga kepercayaan bahwa brand dengan tujuan mulia akan bertumbuh (brand with purpose grow), perusahaan dengan tujuan mulia akan bertahan (company with purpose last) dan individu dengan tujuan mulia akan berkembang (people with purpose thrive),” ujar Ira.
Amalia Adininggar Widyasanti, ST, MSi, M.Eng., Ph.D (BAPPENAS) selaku Plt. Deputi Bidang Ekonomi/ Staf Ahli Menteri Bidang Sinergi Ekonomi Pembiayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia menanggapi di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, pembangunan berkelanjutan menjadi arah untuk meningkatkan kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup, serta mendorong pembangunan inklusif dengan pelaksanaan tata kelola yang baik.
Dengan demikian, peningkatan kualitas hidup generasi masa kini dan masa depan akan terjamin. Hal tersebut akan dapat terwujud melalui kolaborasi dan kemitraan antara pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha dan perguruan tinggi.
“Berbagai upaya keberlanjutan yang dijalankan Unilever Indonesia tak lepas dari peran penting Unilever Indonesia Foundation (UIF) yang tahun ini genap berusia 20 tahun. UIF berperan menemukan dan memberdayakan potensi di masyarakat, memberikan nilai tambah kepada masyarakat, menyatukan kekuatan mitra-mitranya, dan menjadi katalisator pembentukan kemitraan untuk mengakselerasi pencapaian program-program keberlanjutan Unilever Indonesia,” papar Amalia.
Nurdiana Darus selaku Head of Corporate Affairs & Sustainability PT Unilever Indonesia, Tbk, mengatakan UIF dapat memetakan permasalahan dengan lebih baik sehingga program yang dilaksanakan selalu relevan dan memberikan dampak yang efektif.
“UIF juga selalu melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat di seluruh program-programnya, karena kesuksesan dari pembangunan berkelanjutan tidak terlepas dari kesadaran dan peranan masyarakat dalam membuat perubahan,” urai Nurdiana.