Tue. Dec 3rd, 2024

Penghargaan ZSP mencari Pemenang, Simak Kisah Riyadno yang Tak Kapok Berjuang Demi Hadiah US$3 Juta

JAKARTA, Gohappylive.com – Penghargaan Zayed Sustainability Prize kembali mencari pemenang untuk tahun 2023. Simak kisah peserta asal Indonesia, Riyadno, yang tahun lalu gagal menang dan tak kapok ikut kembali tahun ini demi merebut hadiah total sebesar US$ 3 juta.

Terus terang, kendala saya memang di bahasa, karena tidak menguasai bahasa Inggris. Tim saya mengerjakan sendiri. Mudah mudahan tahun ini kami bisa memperbaiki yang kurang. Memang tahun lalu tujuan kami belum untuk menang, namun belajar bagaimana kerangka berpikir mengubah masyarakat menjadi lebih baik,” ungkap Riyadno, socialpreneur penggagas program Smart Farm Academy dalam bincang-bincang yang digelar ZSP Indonesia dan Asah Kebaikan di instagram asah kebaikan dan yutub, baru-baru ini.

Apa yang kami lakukan, di ZSP sudah ada kerangkanya. Dari sisi inovasi, mungkin yang kami lakukan agak membingungkan. Kalau kami liat negara yang menang, itu kan hanya satu teknologi saja, misal tentang pupuk saja, lalu dikembangkan secara luas. Sedangkan Smart Academy ini terlalu luas, terlalu komprehensif ya dari sisi SDM, teknologi, dan inovasi, sehingga dari sisi keunggulan mungkin juri bingung apa yang mau ditonjolkan dari Smart Farm Academy,” papar Riyadno.

Riyadno bercerita, Smart Farm Academy adalah program petani cerdas untuk pemuda milenial yang selama ini tidak produktif. “Ada yang pengangguran, preman, dan lain sebagainya. Para pemuda ini kami bina menjadi petani cerdas di Smart Farm Academy. Total sudah ada 300 pemuda petani yang kami sebut patriot di 20 titik di 7 provinsi,” beber Riyadno.

Pada program Smart Farm Academy, ada banyak pembinaan yang dilakukan Riyadno. “Selain dilatih keterampilan teknik bertani, berkebun, atau beternak, dan mengolah hasil pertanian, patriot-patriot muda ini juga dilatih bagaimana cara mendapatkan lahan tidur, leadership, marketing, hingga spiritual. Pokoknya selama tiga bulan mereka belajar agribisnis lah,” jelas sarjana ekonomi manajemen dari Universitas Muhammadiah Yogyakarta (UMY).

Setelah lulus tantangan dalam pembinaan, para patriot desa ini dilepas untuk menjadi petani. “Patriot ini setelah lulus challenge, selanjutnya kami kasih modal stimulus, hibah, untuk menanam sayur atau buah. Namun tidak semua modal bisa digunakan. Misal modal Rp4 juta, nah yang Rp1 juta harus dimasukan sebagai dana simpanan di koperasi yang dibentuk di desa patriot tersebut bersama petani lainnya,” jelas lelaki kelahiran Purworejo tahun 1979.

Kembali ke penghargaan ZSP. Riyadno bercerita, ia harus menjawab 50 pertanyaan secara tertulis yang diajukan ZSP. Selain itu, juga harus mengirimkan video singkat berdurasi 2 menit tentang program dan dampak positif program tersebut kepada masyarakat yang menjadi target program.

Untuk film, saya memang tidak menyiapkan khusus untuk lomba. Hanya dokumentasi yang ada dan kami ringkas menjadi 2 menit dan belum semua menjelaskan apa yang kami lakukan. Tapi banyak hikmah tentang kerangka, inovasi, impact, jaringan, pengembangan, bahkan kita juga disuruh mimpi 5 tahun, 10 tahun ke depan mau seperti apa. Ya akhirnya mimpinya kita buat lewat program,” ujar Riyadno.

Meski belum beruntung menjadi juara, Riyadno bersyukur bisa mengikuti ajang ini. “Jadi ikut ZSP ini kami seperti mendapatkan mentor, mendapatkan coach, karena semua kerangkanya sudah dibuat, apa yang harus dilakukan ada semua di Zayed. Ini hikmah yang bisa saya ambil. Walaupun saya gak mendapat hadiah penghargaan tapi dengan kerangka berpikir, kami semakin cerdas, program kami semakin bagus. Kini banyak donatur yang mengantre mau membiayai program kami, termasuk di Tanah Datar, Sumbar, mengembangkan buah naga,” papar Riyadno bangga.

Kamal Fitrianto, Perwakilan ZSP Indonesia menilai, program Smart Farm Academy ini sangat luar biasa. “Namun saya sarankan, untuk bisa memenangkan penghargaan ZSP, sebaiknya Pak Riyadno fokus memilih program Smart Farm Academy di satu desa saja yang memiliki dampak sangat luar biasa. Ceritakan programnya dan keberhasilan program yang berdampak besar pada masyarakat lewat video berbahasa Inggris dengan durasi cukup 2 menit saja supaya bisa mencuri perhatian juri,” jelas Kamal.

Zayed Sustainability Prize (ZSP) sudah dibuka untuk periode 2023. Penghargaan program-program berkelanjutan dari Uni Emirat Arab yang digelar setiap tahun ini menawarkan hadiah US$3 juta bagi pemenang di 5 kategori.

ZSP diselenggarakan sejak tahun 2008, sebagai penghargaan terhadap warisan pengembangan dan kemanusiaan yang berkelanjutan oleh pendiri Uni Emirat Arab, yaitu almarhum Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan,” terang Kamal Fitrianto.

ZSP kembali akan membuka pendaftaran untuk periode 2023 untuk 5 kategori, yakni Water, Health, Food, Pangan, dan Global High School (kategori untuk anak sekolah atau mahasiswa, yang terbagi dalam Air, Kesehatan, Pangan, dan Energi).

Pendaftaran dibuka pada pertengahan Februari 2022. Penghargaan ini terbuka untuk para tim, LSM, pelajar, maupun organisasi yang memiliki program menarik dan berdampak luas bagi masyarakat.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *