Thu. May 9th, 2024

GoHappyLive.com, JAKARTA- Tiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu. Tapi tidak banyak yang tahu bahwa untuk pertama kali  usulan peringatan hari ibu datang dari organisasi perempuan Kongres Wanita Indonesia ( Kowani).  Hari Ibu diusulkan Kowani langsung kepada Presiden Soekarno. Pada tahun 1938 hasil kongres ke 3 menetapkan Hari Ibu dengan diikuti  Keppres 1959 oleh Presiden Soekarno.

 

 

Tahun ini pun, peringatan Hari Ibu yang jatuh pada hari Minggu, juga dilakukan  di kantor Kowani, dengan sebelumnya melakukan upacara pengibaran bendera merah putih di halaman kantor Kowani, di jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.

Uniknya pada peringatan Hari Ibu tahun ini, setiap anggota Kowani  wajib  mengenakan kebaya.

“Sengaja kita menggunakan kebaya untuk mengingatkan kembali bahwa kebaya juga merupakan aset bangsa yang perlu dilestarikan. Kebaya juga mengingatkan perjalanan tokoh pejuang perempuan, ”  ungkap Ir.Giwo Rubianto, Ketua Umum Kowani.

Giwo mengatakan sejarah  mencatat bahwa umur Kowani jauh lebih tua dari umur kemerdekaan Republik Indonesia. Pada masa itu tahun 1928, Kowani tumbuh dan bergerak serta berkiprah hampir bersamaan dengan Gerakan Sumpah Pemuda.

“Peringatan 22 Desember  merupakan  peringatan hari sejarah.   Jadi memang kita harus memperingatinya,”  ucap Giwo,  lagi

Penegasan Giwo disampaikan terkait masih adanya penilaian dari tokoh agama yang menilai peringatan Hari Ibu tidak perlu dilakukan masyarakat, karena hanya mengikuti kebiasaan masyarakat barat.

“Saya rasa perlu diperjelas bahwa peringatan Hari Ibu itu sangat penting, karena upacara peringatan Hari Ibu sebagai  kilas balik peristiwa sejarah 91 tahun lalu dan untuk mengenang jasa founding mother. Selain itu justru  peringatan Hari Ibu karena adanya usulan dari Kowani,”  papar  Giwo pada acara Pisah Sambut DP Kowani Masa Bakti 2014 – 2019, di Graha CMIB Niaga, Sudirman, Jumat 20/12, lalu.

Masyarakat dan semua kalangan, lanjut  Giwo,  termasuk tokoh agama harus memahami hal ini karena banyak yang belum paham tentang peristiwa sejarah lahirnya Hari Ibu.

Peringatan Hari Ibu juga mengingatkan kembali tentang sosok seorang Ibu sebagai Ibu bangsa, yang memiliki tanggung jawab dan peran dalam membentuk generasi bangsa yang berkualitas.

“Generasi bangsa haruslah memberikan penghormatan kepada seorang ibu, juga bapak dan guru. Tak hanya orangtua sendiri, namun penghormatan kepada seseorang yang lebih tua itu merupakan hal yang harus dilakukan dan dijaga tradisinya, seperti semua agama mengajarkan penghormatan kepada orangtua,”  tutup Giwo, bijak.

 

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *